Skip to main content

Pintar-pintarlah Berpersepsi~

aku suka heran dan jengkel kalau ada orang yang nanya "Nda mana calon nya?  makanya jangan pulah-pilih" apa coba maksudnya pernyaatan akhir yang kaya gitu? mereka kayak tahu aja gimana kehidupan aku. kebanyakan teman,  adik kelas atau kaka kelas laki-laki selalu berpresepsi bahwa aku ini pilih-pilih.  sekarang yang jadi pertanyaan,  "mau milih siapa, emang nya ada orangnya?" kalo aku jawab pake kalimat itu, mereka malah bilang "sebenarnya banyak" setelah itu aku cuma bisa mengerutkan kening, nggak paham.  entah itu hanya sebuah guyonan atau apalah,  tapi menurutku itu gak lucu.

kadang aku berfikir,  apa aku nggak peka sama lingkungan atau terlalu cuek dan merasa semuanya bercanda doang atau bisa jadi memang nggak ada orang yang benar-benar niat dan serius.  kadang aku juga sebel kalo ada yang pake kalimat macam ini "takut kali sama Nda" apa yang bisa ditakuti dari seorang perempuan?  aku nggak pernah mukul orang,  kalo marah pun setelah itu gemeteran tangannya,  itulah sifat perempuan pada dasarnya. 

pernah suatu hari seorang teman bilang "kalo gue jadi cowok dan lihat sosial media lo.  pasti gue takut" terus aku cuma bisa nanggapin dengan ekspresi mikir keras, dalam hati "hey guys sosial media is just another mask" bener gak sih?  kalau aku tipikal yang suka membagi kebahagian,  ada lagi tipe orang yang kebalikannya. jadi,  sosial media itu bukan keseluruhan penggambaran karakter orang,  it's just for fun.

aku memang orang yang aktif di sosial media,  menurutku itu salah satu hiburan dari penatnya seharian bekerja atau berfikir dan juga sebagai media untuk share kegiatan pondok. manfaatnya adalah kadang ada beberapa orang yang nggak aku kenal ngeDM nanya-nanya info pesantren,  setelah postingan ku tentang tentang acara santri misalnya.  meski aku kadang sangat terlihat "gesrek" di sosial media,  aku cuma pengen nunjukin diri ini apa adanya walaupun kadang ada sedikit pencitraan wkwk.  jadi akun sosmed nggak perlu dianggap terlalu serius lah.  buktinya banyak orang ketika di sosmed sangat friendly tapi setelah bertemu mati gaya (lah itu gue banget haha)  atau pun ada yang sebaliknya,  bales chat pendek-pendek tapi ketika bertemu ternyata talkactive.

setelah mendengar beberapa persepsi diatas aku merasa risih awalnya, tapi untuk apa?  bikin penat hati saja.  aku malah jadi berfikir, betapa banyak orang yang percaya diri dengan segala bentuk persepsinya dan menyampaikan langsung ke orang yang bersangkutan tanpa pikir panjang.

Pasti kalau ada orang yang nggak sengaja mampir di blog ini dan nggak kenal aku,  dia akan berpersepsi banyak hal juga, bahkan ketika yang membaca itu orang yang sudah kenal sekalipun. padahal tidak semua tulisan adalah aku atau tidak semua yang dia baca adalah ia. begitulah kalimat yang ku kutip dari seorang blogger.

berpersepsi itu memang wajar tapi cukuplah untuk dikonsumsi diri sendiri dan jangan di ungkapkan ke orangnya karna kadang itu menyakitkan guys. aku pun terkadang berpersepsi secara spontan aja gitu tapi dengan sangat hati-hati dan berusaha mengontrol diri buat nggak usah diungkapin ke orangnya langsung maupun tidak. 

aku akan cerita tentang betapa sakitnya "korban" ketika mendengar persepsi orang lain terhadapnya. waktu itu kebetulan aku duduk di depan kantor menemani kaka kelas yang sedang mengerjakan tugas. setiap orang yang lewat pasti bertanya padanya "eh daftar kuliah lagi? wah rajin banget ya?  nggak sayang uang apa?  lebih baik selesaiin dulu satu-satu. kirain mau ambil S2. kenapa nggak nabung aja buat S2? sayang tau kalo ambil S1 lagi? sayang umur, memang skripsinya sudah sampai mana kemarin?" dan banyak rentetan pertanyaan mau pun pernyataan lainnya yang lama-lama tedengar bukan seperti peduli tapi seolah nyinyir.

aku diam saja disampingnya,  hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi sapaan orang-orang yang lewat tadi. begitupun kaka kelas di samping ku,  dia masih terlihat sibuk berkutat dengan tugas. tidak peduli dan hanya sesekali menanggapinya dengan senyuman kecil. sampai pada akhirnya tidak ada lagi orang yang menyapa,  dia mulai terdengar sesegukan.  aku menengok dan bertanya,  tangisnya malah makin pecah. aku jadi merasa bersalah,  pasti ia memikirkan kalimat orang-orang tadi.  sebenernya aku pun punya fikiran yang sama dengan mereka tapi aku coba untuk diam saja dan berfikir toh itu hidup dia,  pilihan dia, yang melakoninya pun dia. kita bisa apa sebagai penonton?  hanya mengomentari kan?  jadi itu gak penting.

ia mulai berbicara mengungkapkan semuanya,  padahal aku nggak begitu dekat dengannya.  diusianya yang tidak lagi muda,  pilihan untuk mengambil kuliah (lagi) di saat ia sedang mengerjakan tugas akhir kuliah yang harus dilanjutkan tahun depan adalah pilihan yang sulit. kuliah ditempat sebelumnya tertunda,  kini ia harus memulai perkuliahan di kampus yang berbeda. nggak heran kalau banyak orang yang berkomentar,  tapi terkadang kita harus tau waktu kapan harus berkomentar dan diam.

kaka kelas ku dengan panjang lebar menjelaskan alasannya sembari sesegukan,  perasaannya pasti sakit sekali.  sebenarnya bisa saja dia menjawab pertanyaan dan pernyataan tadi dengan alasan yang menurut ku sangat bijak sekali. tapi mungkin untuk apa menjelaskan semua itu? dia pun sudah capek mendengarnya karena terlalu banyak orang yang peduli sehingga hanya bertanya tanpa benar-benar mau tahu jawabannya.

ku pastikan,  setiap orang yang memilih jalan dihidupnya tidak pernah sekalipun ia main-main atau tanpa berpikir panjang.  semuanya pasti sudah dipikirkannya matang-matang.  lalu apa tugas kita sebagai penoton?  yaitu memberi semangat,  saling menguatkan dan memberi nasehat di waktu yang tepat. bukan malah nyinyir~

pesan aku untuk yang baca postingan ini, jadilah generasi yang pintar berpersepsi~

Comments

  1. bukannya pilih-pilih, cuman emang laki-laki yg dateng belum take a heart banget ke ka nda. belum bikin ka nda klepek2 wkwkwkwk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Better Than Love

Ini lagunya Sinna Sherina Munaf, liriknya dalem banget ^^. blogger tau film "Petualangan Serina"? ya...di film itu namanya Sherina M. Darmawan..... "M"nya apa? tau gak? M-nya itu "MELINDA"( haha...jangan percaya!!!). aku nge-fans sama Sherina. dia hebat banget, waktu umurnya masih sangat dini, doi udah nyanyi bareng Westlife (bisa dibilang boyband yang pada zamannya lagi naik daun). semua lagunya okok banget...temasuk yang satu ini :) Seemed impossible, seemed absurd I didn’t even know you before Kept my distance, closing in I don’t mind caressing your skin What did you say, what did you do? Somehow i feel i’m enchanted by you Flying high on a mountain high Suddenly you look as bright as the sky Something old, something new Something i didn’t thought could be true Have I forgotten or have I never Felt like this as light as a feather Not interested in love, but i’m attracted to you I hope that you feel the same way too A little too fast b

posisi bayi melintang, plasenta previa, terlilit tali pusat, tapi bisa lahiran normal?

Bismillah, kita mulai aja ya ceritanya, mumpung baby Nala sedang tidur nih hihi. Sebelumnya, apa kabar para pengantin baru, bumil atau siapapun yg baca postingan ini. Sebenarnya ini lebih ke sharing pengalaman sebagai pengantin baru yg kemudian hamil dan melahirkan. Btw, buat kamu yg pengantin baru dan belum dpt momongan jangan khawatir dan terburu-buru pingin cepet punya momongan ya, jrk normal nikah ke hamil itu maksimalnya 1 thn koq, kalo lebih dari itu tpi blm hamil jg baru cek ke dokter ya. jadi inget dlu tiap tgl mens deg2an karna takut haid wkwk, maklum dlu rasanya mau cepet2 aja. apalagi liat temen2 yg nikahnya gak jauh beda sama kita dan lgsg dikasih "titipan" olehNya, dan tiap tahu kalo haid lgsg agak kecewa gitu rasanya, ada yg gini juga ga? Toss kita sama hihihi. Tapi ternyata ketika sudah hamil, hal itu tidak semudah pertanyaan "kapan?" dari orang-orang sekitar, pokoknya selagi belum "dititipkan" nikmatin pacaran berdua dulu sama suami ya

Persalinan lancar berkah doa asmaul husna

Sorry too late to post hihi,  now day nala lg kuat bgt nennya dan mulai gak mau ditaro di kasur meskipun udh ngantuk wkwkw. Doa kan semoga aku dan nala sehat terus ya,  biar bisa berbagi cerita di blog sebisa mungkin hihi. Bismillah, lanjut ke cerita persalinan. Seperti yang aku ceritakan di postingan sebelumnya,  di usia kandungan 38 weeks aku mulai merasakan mulas. Awalnya gak ada pikiran bahwa itu adalah awal mula kontraksi. apalagi semalam aku memang makan makanan pedas, wajar saja kalo pagi ini perut mules banget rasanya. ketika ke toilet setelah MCK ada lendir darah yang keluar. Setahuku itu adalah salah satu hal yang menandakan dekatnya waktu persalinan. Meski perkiraan dokter HPLnya pertengahan november, tapi hari itu juga tgl 2 november aku lgsg periksa. Pagi itu rasa mulas masih nggak seberapa, muncul hilang dengan jarak yang nggak begitu dekat. "oh kontraksi gini doang toh, kaya sakit diare" gumamku dalam hati. (Ternyata tidak semudah itu fergusooo) Drama di mulai