Aku suka sekali membaca novel karya Andrea Hirata, meskipun di dalamnya selalu bercerita tentang tokoh-tokoh yang udik dan lugu. Tapi pemilihan kata dan cara pak cik bergurau sangatlah smart. Di postingan kali ini aku gak mau membahas karya pak cik, nanti saja kalau sudah selesai membaca Sirkus Pohon . Jadi di setiap novel pak cik, ia selalu menceritakan kisah cinta yang rumit dan amat pedih, terkesan berlebihan namun realistis dan kebanyakan tokoh yang menderita itu adalah laki-laki. Seakan perempuan adalah racun atau bisa yang mematikan bagi hidup tokoh-tokoh tersebut. Tapi versi postingan ku kebalikan dari cerita di novel-novel pak cik, penderitaan itu berawal dari tingkah laki-laki. Selama jadi wali kelas di setiap awal pengenalan, aku selalu memanggil satu persatu anak didik ku. Menanyakan banyak hal, mulai dari background keluarga, pekerjaan orang tua dan uang jajan perbulan. Sebelumnya aku selalu menjelaskan kenapa mereka harus terbuka pada ku, karena aku adalah orangtu