Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Pesan untuk laki-laki

Aku suka sekali membaca novel karya Andrea Hirata,  meskipun di dalamnya selalu bercerita tentang tokoh-tokoh yang udik dan lugu. Tapi pemilihan kata dan cara pak cik bergurau sangatlah smart. Di postingan kali ini aku gak mau membahas karya pak cik,  nanti saja kalau sudah selesai membaca Sirkus Pohon .  Jadi di setiap novel pak cik,  ia selalu menceritakan kisah cinta yang rumit dan amat pedih,  terkesan berlebihan namun realistis dan kebanyakan tokoh yang menderita itu adalah laki-laki. Seakan perempuan adalah racun atau bisa yang mematikan bagi hidup tokoh-tokoh tersebut. Tapi versi postingan ku kebalikan dari cerita di novel-novel pak cik, penderitaan itu berawal dari tingkah laki-laki. Selama jadi wali kelas di setiap awal pengenalan,  aku selalu memanggil satu persatu anak didik ku. Menanyakan banyak hal, mulai dari background keluarga,  pekerjaan orang tua dan uang jajan perbulan. Sebelumnya aku selalu menjelaskan kenapa mereka harus terbuka pada ku,  karena aku adalah orangtu

Aku (bukan) guru yang galak

Nggak kerasa sudah 5 tahun aku menjadi guru,  hal yang nggak pernah aku bayangkan sama sekali. Semuanya terjadi begitu cepat,  banyak hal yang aku dapat. Meskipun aku ini guru yang penuh dengan peraturan,  aku menikmatinya. Pasti hal ini akan menjadi ciri khas tersendiri di mata anak-anak. Mungkin mereka membenciku, tapi kurasa mereka nggak akan melupakan aku.  Suatu hari ketika mereka sudah besar, kemudian mengadakan reunian, lalu menceritakan masa sekolahnya,  salah satu dari mereka barangkali ada yang akan bilang "masih inget miss melinda gak? Yang kalo kita gak pake bahasa di kls terus disuruh berdiri di tangga BRI pas istirahat dan ngulang-ngulangin kata2 itu ke bahasa arab dan inggris, si A kan yang jadi langganan nya haha" lalu tawa mereka pecah atau ada yang mengingat "oia, miss melinda juga selalu ingat kalau kita belum menjalankan hukuman yah haha" lalu ada yang menambahkan lagi "kalo belum hapalan mutholaah nanti diberdirikan di atas panggung depan

Sepotong Kisah

Tadi siang ketika rapat pertengahan bulan dengan guru-guru PM. UQI ada sepotong kisah menarik yang disampaikan oleh Ust. Falah.  Kebetulan dalam rapat tersebut kami sedang mendiskusikan perihal jadwal kunjungan ke pesantren yang sekarang lebih diatur ketat. Kisah ini sangat sederhana tapi bisa menjadi sebuah renungan khususnya bagi walisantri atau santri yang terlalu sering di kunjungi sebelum menyimpulkan hasil rapat,  ust falah bercerita sedikit tentang kisah Imam Nawawi Al-Bantani ini.  Al kisah,  ketika Imam Nawawi Al-Bantani hendak pergi dan berpamitan kepada ibundanya untuk mencari ilmu di daerah yang cukup jauh. Sang ibu berpesan "nak,  kamu boleh pergi kemana pun untuk mencari ilmu. Tapi... " sebelum beliau melanjutkan perkataannya,  ia mengambil satu buah tunas kelapa lalu melanjutkan pesannya kembali "tapi,  jangan lah kamu pulang ke rumah sebelum tunas kelapa ini tumbuh menjadi sebuah pohon" Dalam perkiraan hitungan waktu tunas akan tumbuh menjadi pohon

Kerjasama atau dikerjai?

Pernah nggak sih kalian merasa dikerjain dengan modus mengajak kerjasama,  contoh kecilnya waktu kuliah.  Kalau sekelompok sama laki-laki,  selalu saja mereka tidak bisa diandalkan meskipun cuma beberapa tapi kebanyakan dikelas ku begitu,  tipe laki-laki yang entahh mau jadi apa di masa depannya wkwk. Di tugasi ini itu mau-mau saja,  tapi h-1 atau terkadang di hari H nya,  dengan muka yang minta ditampol dia nanya "eh,  bagian gue yg ini? yah gue belum ngerjain" oke BHAY buat lelaki yang macam gini. Aku fikir nggak akan lagi menemukan orang kaya gitu setelah lulus kuliah,  ternyata di dunia ini masih banyak orang yang minim akan rasa tanggung jawab dan lebih suka mengandalkan orang lain,  padahal sikap seperti itu sangat fatal dan merugikan. Sudah jalan 2 Bulan aku menjadi bagian bahasa,  program kami pastinya adalah membuat para santri percaya diri untuk berbicara dan menyukai bahasa arab dan inggris.  Diawal semester kami bekerjasama dengan salah stu lembaga kursus besar, 

Belajar dari seekor kucing (2)

Sekitar 2/3 minggu yang lalu,  aku nemu kucing ini di belakang pintu kamar mandi.  Karna aku gak bisa ngegendong kucing atau apalah ya namanya jadi lah aku cuma ngehus-husin dia ke arah luar wkwkw. Tapi dia gak bisa keluar karna kukunya tersangkut dipintu kamar mandi yang udah berkarat.  diluar kamar mandi ada si ibu kucing yang lagi nyusuin 2 anaknya,  tapi dia diem aja padahal si anak kucing yang di dalam kamar mandi udah "teriak2" sampe bikin aku bingung harus ngapain,  kasian tapi gak berani mindahin takut kekencengan megangnya wkwk (soalnya keliatannya dia baru lahir beberapa hari gitu) Kebetulan ada anak santri lewat,  aku minta tolong dia buat mindahin si anak kucing ini ke ibunya. Tapi pas si santri nyerahin anak kucing ini,  ibunya malah kaya ketakutan dan lari pergi gitu aja diikuti sama anak-anaknya yg lain,  jelas-jelas itu anaknya,  warna bulunya juga sama.  Aku jadi inget kata seorang teman "kalo anak kucing yang baru lahir dipegang sama manusia,  si ibuny

Today, i feel

Akhir-akhir ini hujan terus, kemarin sempat hujan disertai angin kencang dan beberapa menit juga turun hujan es. semenjak selesai sidang,  tidak banyak hal yang aku lakukan,  tapi aku jadi punya waktu buat baca buku dan memang sulit sekali untuk membiasakannya lagi.  Sabtu lalu aku beli buku-buku self improving gitu,  sekitar 4-5 buku yang bahasanya tidak berat. Padahal awalnya pergi ke gramed mau beli buku toefl,  ielts, dkk,  tapi karena aku lagi males dan akhir-akhir ini sering ngeluh,  mungkin aku lg butuh motivasi. Jadilah buku2 dari list target yg harus dibelii gak ada satupun yang dibawa ke kasir 😂. Motivasiin diri dulu baru beli buku berat kikik~ fikir ku gitu. Sekarang-sekarang ini aku jarang banget bahkan nggak pernah melakukan hal hebat (eh,  emg pernah ya?  Wkwk). Setidak nya dulu aku termasuk orang yang cukup curious sama hal apapun,  coba-ini itu, bahkan kalo lagi fokus panggilan orang pun aku hiraukan. Aku kangen masa-masa itu, dimana keberanian mengalahkan logika.  Me