ketika membuat postingan ini aku masih mengenakan pakaian kampusku, baru beberapa menit yang lalu aku sampai di asrama, rasanya ingin rebahan saja. tapi mengingat percakapan supir angkutan umum selama perjalanan menuju leuwiliang rasa lelah ini seketika hilang. setengah dari perjalanan tadi otak ku tak hentinya merangkai kata-kata untuk menjadikannya sebuah tulisan yang bergaya Human Interest . mengingat perjanjian untuk menulis Human Interest dengan salah satu teman ku yang lebih dulu mengangkat kisah tentang semangat dua kakak beradik dengan karung sampahnya di daerah Ciawi. aku semakin menggebu-gebu untuk menuliskannya sekarang juga, walaupun masih mengenakan pakaian yang baunya sudah bercampur dengan debu-debu jalan. postingan ini mungkin tidak terlalu menarik dan sangat sederhana, namun aku ingin para penumpang mengetahui isi hati supir angkutan umum khususnya untuk jurusan Bogor-Leuwiliang. karena hal yang akan aku bahas ini sering kali terjadi, mungkin kamu sal