untuk hal yang satu ini aku yang akan selalu menjadi tersangka. berapa kali orang-orang menegurku atas semua sikapku terhadap mu. sampai detik inipun aku masih tetap menjadi tersangka bahkan sampai kamu sudah lelah pun aku masih tetap menjadi tersangka atau mungkin sekalipun aku telah menyerah aku akan tetap menjadi tersangka.
aku tidak buta dan tuli atas semua perjuanganmu, atas semua hal yang membuat ku tersanjung, atas semua perlakuan yang berbeda, dari mu, hanya darimu. namun kamu tidak pernah mau tahu, kamu hanya memberikan semuanya dengan cuma-cuma semua pengorbanan mu sampai detik ini, tanpa tau mengapa aku bersikap seperti ini, bersikap dengan tuduhan-tuduhan yang membuat ku selalu menjadi tersangka. aku hanya ingin kamu melihat atau hanya sedikit menoleh, kertas-kertas cokelat itu menjadi sesuatu yang paling manis yang pernah aku dapatkan, ya itupun dari mu. tapi aku salah, kamu tidak pernah benar-benar melihatnya, kamu bahkan tidak memahaminya, tulisan-tulisan ku yang kamu rubah menjadi sebuah karya yang begitu berharga seakan hanya menjadi kenangan yang membuat ku sakit.
harusnya kamu paham, aku tidak ingin merasa nyaman, aku tidak ingin dielu-elukan, aku hanya ingin membiasakan diriku untuk diperlakukan biasa. karena aku akan begitu payah ketika semua perlakuan-perlakuan itu memudar. aku meminta mu untuk tidak pernah menanyakan kabarku, aku memintamu untuk tidak peduli, aku meminta mu untuk semua hal yang malah kamu lakukan, terus kau lakukan dan lakukan lagi sampai akhirnya semua ini terasa menusuk ku. aku yang salah, aku yang meminta maaf. aku yang menjadi tersangka dan aku layak merasakan sakit ini. sakit untuk merasa bersalah."i'll stand beside u" sepertinya lebih baik kau simpan kata itu dan
terus berjalan, teruskan hal baik yang sudah melekat pada dirimu.
kalimat yang ku selipkan dalam percakapan di Novel ku sangat tepat untuk kasus kali ini.
"kamu hanya tinggal menunggu lelah dan melihat ku berbalik arah, kupastikan engkau akan berpaling. namun semua itu sudah ku siapkan, sudah kusiapkan begitu lama. jauh sebelum aku tahu, siapa yang akan mencinta ku"
karena sejatinya, nggak akan ada yang bisa menunggu. nggak akan bertahan seseorang yang mendominasikan hatinya oleh selain Allah. biarkan pena tetap menorehkan tintanya diatas kertas, melanjutkan kisah klasik ini, karena Tuhan selalu mempunyai akhir kisah yang baik.
Comments
Post a Comment