beberapa hari sebelum opening Milad UQI 20 tahun, aku ditugaskan membuat tulisan yang nantinya akan dibacakan oleh kyai. tapi tulisan ini sepertinya tidak layak. al-hasil tidak jadi dibacakan, tapi tetap semangat nulis donk (--,)9. so aku baru nemu lagi tulisan ini di folder catatan, lumayan buat menuhin blog. so chekidot.....
20 tahun sudah Ummul Quro berdiri. Setiap kami berjalan melewati bangunan Pesantren, hati kami terus mengucapkan syukur. Masjid, ruang kelas, asrama, gedung serba guna, mengingatkan kami pada setiap cucuran keringat yang berjatuhan dan rasa malu yang terasa hingga ubun-ubun, ketika kami mengetuk pintu hati para donatur dari rumah ke rumah. Bermodalkan uang 250.000 yang kami dapatkan, peletakan batu pertama dilakukan. Pada tanggal 21 juni 1993 bertepatan dengan 1 Muharram 1413, Pesantren Ummul Quro Al-Islami resmi didirikan. Kami ingat, di tahun pertama sebuah masjid dibangun di tengah tanah hibah dan rumah sederhana berdiri di depannya, tercatat santri angkatan pertama hanya berjumlah 20 orang, di tempatkan di dua ruang berdinding triplek.
20 tahun sudah Ummul Quro berdiri. Setiap kami berjalan melewati bangunan Pesantren, hati kami terus mengucapkan syukur. Masjid, ruang kelas, asrama, gedung serba guna, mengingatkan kami pada setiap cucuran keringat yang berjatuhan dan rasa malu yang terasa hingga ubun-ubun, ketika kami mengetuk pintu hati para donatur dari rumah ke rumah. Bermodalkan uang 250.000 yang kami dapatkan, peletakan batu pertama dilakukan. Pada tanggal 21 juni 1993 bertepatan dengan 1 Muharram 1413, Pesantren Ummul Quro Al-Islami resmi didirikan. Kami ingat, di tahun pertama sebuah masjid dibangun di tengah tanah hibah dan rumah sederhana berdiri di depannya, tercatat santri angkatan pertama hanya berjumlah 20 orang, di tempatkan di dua ruang berdinding triplek.
Tahun demi tahun berlalu, seiring dengan bangunan
di Ummul Quro yang semakin maju. Kelas triplek yang membuat hawa semakin panas
ketika siang dan asbes bocor yang menitikan air hujan mengakibatkan genangan
air di dalam kelas, sudah tidak lagi menjadi kekhawatiran bagi kami. Pada tahun
2008 pintu hati Bank BRI terketuk, mereka mendanai untuk pembuatan lokal kelas,
bangunan tersebut kami namai gedung BRITAMA. Gedung serbaguna di hadapannya pun
menggantikan kamar triplek tempat beristirahat para guru.
Tanah lapang yang dulu digunakan untuk bermain
bola oleh santri putra dan tempat penjelajahan bagi santri putri, kini sudah di
isi dengan beberapa bangunan bertingkat. Masjid yang memisahkan antara asrama
putra dan putri sudah tidak cukup untuk menampung ribuan santri yang ingin
melaksanakan ibadah. Allah memberikan jalan keluar, melaluiNya pintu hati
Direktur utama Bank BRI terketuk, sebuah masjid megah yang dapat menampung
beribu-ribu orang didirikan. Kami tak henti-hentinya mengucap syukur atas rizki
yang melimpah di pesantren ini.
Setiap kali upacara, lapangan yang dulu terlihat
longgar, sekarang terlihat padat. Ruang untuk kamar pun lebih banyak dibutuhkan.
Ribuan santri datang dari segala penjuru negeri. Nama pondok pesantren dirubah
menjadi Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami dengan fasilitas yang menjadi
semakin lengkap.
Namun hati kami teriris, kelopak mata kami panas
melihat keadaan lingkungan pesantren. Kami merindukan teriakan semangat dari
balik triplek-triplek yang mulai lepas dari kayunya, kami merindukan suara ricuh
sendal jepit berlarian menuju masjid untuk sholat berjamaah, kami merindukan
ucap salam ketika berpapasan, kami merindukan suara hapalan dari setiap sudut
tempat ketika ujian, kami merindukan keakraban yang terjalin antara kakak dan
adik kelasnya. Kami merindukan anak-anak berbicara bahasa arab dan inggris
dengan percaya diri.
Semoga dengan bertambahnya usia Ummul Quro,
dengan bertambahnya santri di Ummul Quro dan bertambah pula bangunannya. Siapapun
yang berada di Pesantren dapat menjaga apa yang telah diamanahkan oleh Allah
SWT. Suatu kepercayaan yang sudah didapatkan kemudian di khianati maka akan
sulit lagi untuk mendapatkannya. “maka ni’mat Tuhan kamu yang mana kah yang
kamu dustakan” (Ar-rahman; 16). Kami sangat berharap semua pengurus pondok
dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, satriawan dan
satriawati pun dapat belajar dengan giat dan mematuhi peraturan yang ada.
Ummul Quro dulu :') |
Ummul Quro Masa kini :') Alhamdulillah |
Membaca cerita ini, seakan membuatku malu. Belum bisa memberikan yang terbaik untuk pondok. Padahal pondok telah memberi saya lebih.
ReplyDeleteNIce :)