baru kali ini aku menatapnya dari jarak dekat.bulu-bulu kumis nakal yang mulai tumbuh bisa tertangkap oleh mataku, beberapa anak calon jerawatpun muncul bagai melompat-lompat dari setiap pori-pori wajahnya. tapi jangan kau kira aku menatapnya lekat, hanya sekilas dan mataku bisa langsung menjelajahi paras wajahnya. aku tau saat aku lengah ia menatapku, meneliti bagian wajahku dengan ekspresi yang tak ku mengerti.dari ujung-ujung mataku tertangkap pula gerak-geriknya, ia pun salah tingkah dan memainkan jari-jarinya. kadang ia berceloteh tanpa suara, mencak-mencak sendiri. saat aku sedang menulis dengan serius, ia menatapku aku bisa merasakan tatapannya.kudongakkan sedikit wajahku, ia berpaling lelucon apakah ini?. yang menyebalkannya ia lebih segalanya dariku. ini membuatku merasa kecil di matanya. aku hanya gadis yang angkuhdan ia pemuda dengan banyak kebanggaan luar biasa. kadang jalan bagaimana kau mengenalnya terlalu aneh, rumit untuk di ceritakan, membutuhkan berle