Waktu engkau masih sangat diam,aku mendekatimu dengan harap kau mau menjadi temanku. Saat itu kau masih sangat lugu, jarang berkata-kata bila tak perlu. Lalu aku menjadi gadis dewasa, begitu pula kau. Dengan berbagai fikiran yang berbeda. Sekarang kau mempunyai segalanya. Sedangkan aku terpenjara di tempat suci ini, engkau terbang begitu jauh, aku tertinggal.
Beberapa tahun tak bertemu, kau jauh berubah. Dengan rambut panjang seorang gadis, cara bicara gadis muda yang menjadi khasmu, beberapa lawan jenis yang kau ceritakan, pengalaman yang kau lalui. Sekarang aku yang diam bukan kau.
Tapi yang ku tau, kau merindukan persahabatan ini . lalu kita bercerita hingga larut, di kamar seorang gadis cantik sekarang. Tertidur dan memikirkan masa depan masing-,asinng. Aku suka pertemuan ini, untuk bertahun-tahun lamanya kau masih menjadi sahabatku.
Dittyara Arunia Persada |
Comments
Post a Comment