Skip to main content

cerpen

Friend to the end

Sahabatku seperti air anak sungai yang mengalir tenang,bukan air laut yang berombak dan bukan ombak yang menghantam karam. Sahabatku bagaikan kupu-kupu, jika di ganggu terbang jauh bukan seperti lebah yang jika di ganggu akan menyerang dan aku adalah lebahnya, lebah yang terlalu peka, yang akan menyerang jika di ganggu. Aku layaknya lebah, sensitif terhadap lingkungan .tapi haruskah lebah selalu salah? Padahal ia sedikit memberi madu. Lalu apkah lebah sangat keji? Hingga semua orang menjauh dan aku lebah yang ingin mengubah kehidupanku untuk lebih dism dan menjauh jika di ganggu. Tapi, di mata mereka aku selalu salah.
Kami sangat berbeda, aku lebah dan ia kupu-kupu, aku pengoceh setia dan ia pendengar setia, aku berisik tapi ia diam. Dia tidak perhatian, tidak curhat, dan masa bodo’, ia dewasa ketika berfikir. Karena kedewasaannya, semua masalah-masalah yang aku lontarkan tidak berarti di matanya. Tapi aku bisa menerima sikapnya, tetap seperti ini, karna aku takut ia akan berubah lebih jauh, aku takut ia tersesat dan tak bisa kembali lagi.
Aku selalu meluap-luap seperti brutus yang marah tak jelas. Aku selalu mencemberutinya sepanjang hari saat merasa bosan dan ia hanya diam., tidak protes dan tidak berusaha untuk menghibur. Biasanya aku yang akan lebih dulu melayangkan kertas perdamaian saat kami bertengkar, surat kekanak-kanakan atau puisi sederhana seperti
Sesekali ada yang hilang, saat kau tiba-tiba diam
Aku tau, aku merindukan persahabatan ini
Mana suara cemprengmu ?, mana tarikan tangan-tangan kecilmu? Mana gaya mencak-mencakmu? Aku merasa bukan sahabat yang berarti, sebab kau menjauh dariku.
lalu kami akan akrab kembali dan berharap pertengkaran ini tidak terulang lagi. Namun tiba-tiba aku marah besar, saat ku dengar ia membocorkan rahasiaku. Aku menjadi sangat diam waktu itu, kecewa…., tak ku hiraukan semua sapaannya. Sudah 2 hari kami bertengkar, iapun kembali diam, tidak ada lagi sapaan darinya, jika berpapasan seperti orang tak kenal. Tak bisa dipungkiri aku sangat kehilangan. Hatiku mulai luluh, amarahku mereda, walau aku tak habis fikir bagaiman ia bisa mambeberkan semua itu.
Malamnya ku tulis sebuah surat
Sebesar apapun marah aku, aku gak bisa Cuma diem-dieman aja
Ini semua kaya’ anak kecil!
Aku tau, kau kehilangan pengoceh setiakan? Aku juga kehilangan si pendengar setia
Koq kamu jadi nyebelin gitu sih ngasih tau ke orang-orang tentang lelaki itu…rese!
Oia yang lagi marah sebenernay siapa sih?
Aku atau kamu?koq kamu jadi ngejutekin aku…..
Tau gak sih seberapa gengsinya aku nulis ini ( ih…memalukan tau! masa yang marah duluan sih!)
Aku denger kamu buat cerpen ya? …liat donk, sebagai balasan maaf ku ( hehehe….) harus kasih lliat loh!
Perasaan setiap kaya’ gini pasti aku yang negor duluan, sekali-kali kamu donk aku juga pengen tau cara kamu negor orang yang marah kaya’ gimana?
Jangan lupa senyum!!! ^_^
Diam-diam ku masukkan kertas itu kedalam lemarinya. Tak sengaja ku sentuh 2 lembar kertas hvs yang sudah bertuliskan tangan. ‘ mungkin ini cerpen yang ditty bikin” fikirku. Lalu ku baca setiap kata-kata indah yang tertulis dengan hati-hati, takut ia terbangun
“ semuanya terasa kosong, aku yang selama ini diam terlonjak. Lilin yang ku jaga padam lampu yang tengah menempel di dinding kamarku pecah, minyaknya menyebar dan dan apinya menyambar segera mambakar diri yang hina ini. Sekarang kau anggap aku pecundang kecil yang sangat jelek. Kau berkata aku yang bermain api, lalu aku sendiri yang terbakar.kau anggap aku tak bisa lagi di percaya.lalu aku meminta sesuatu yang aku anggap sulit-darimu.padahal aku berusaha menjaga tingkah lakuku. Kemarin banyak orang yang mengatakkan bahwa sahabat itu sangat susah dicari. Tapi, ketika kau muncul aku merasa bahwa perkataan mereka itu salah. Sudah banyak sekali memori yang ada pada otakku tentang segala apapun yang pernah aku lakukan dengan mu, bersamamu. Sayangnya…aku tak bisa menjauh dan berhenti bertemu dengan mu. Hapir semua yang kulakukan tak lepas dari hadirnya dirimu. Its make me scare. Lalu segalanya berubah…kau menjauhiku karna sebuah hal yang menurutmu memalukan.
Aku menjadi kecil dihadapanmu. Setelah ini mungkin tak berartidimatamu. I lost my friend and i lost it. Aku yang menghilangkannya dan kini ia tak dapat di temukan lagi. Ia telah hilang, omelannya telah hilang, ceritanya telah hilang, kasihnya telah hilang. Aku memang seorang penghianat dan pecundang nakal dan aku hanyalah debu kecil yang telah mengotorimu.
Berkali-kali bertengkar dan kau yang sering melayangkan kertas perdamaian. Hal ini membuatku lega, karna sebesar apapun bertengkar kau masih empercayaiku, tapi tak tau dengan hal ini. Sekarang aku layangkan kertas perdamaian. Pernah kau tulis di bukumu “ sahabat yang tabah ialah sahabat yang tetap tersenyum walau kita tak sadar telah menyakitinya”. Itulah yang menjadiaknku sadar bahwa menjaga sahabat itu sungguh sulit. Aku takut untuk memberikan kertas-kertas ini padamu. Aku takut akan melihat wajahmu yang marah.
Kau begitu rugi, kau telah begitu banyak mengorbankan waktumu untuk orang sepertiku,apa-apa yang telah kau ucapkan, utarakan, ceritakan padakutak akan lagi terulang. Apa yang kau fikirkan? Aku taka akan mengobral apa yang telah aku dengar oada orang lain. Kau yang mempercayaiku, menyemangatiku ketika aku kehilangan arah, merapihkan lemariku tanpa ku tau saat aku sedang tidak mood, menempelkan kertas berharga di lemariku, memberi book note yang sudah lama aku inginkan, dan semuanya….
Kadang aku merasa tidak percaya, kau akan sebaik itu padaku. Tidak pernah sebelumnya aku mendapat perlakuan seperti ini. Kertas yang kau tempel dilemariku membuatku rindu.mengingatkan ku atas segala kebaikanmu selama ini. Tapi, apa yang kau perbuat membuatku berpaling dari semua ini. Aku takut kesepian, aku takut akan kesendirianku.
Aku memang pengecut yang tak bisa bicara langsung padamu. Karna ku tau, kau akan berpaling dan lari dariku. Maafkan aku, ku tulis semua ini karna kurindu. Jangan berhenti untuk tetap bercerita dan percaya padaku. Kemarin hanyalah sebuah kekhilafan. Sekarang aku sudah limbung, tersedot pasir keputus asaan. Kemana orang yang bisa menguatkanku?, dia sudah tidak percaya lagi, aku lelah karna kau sudah pergi meninggalkan sepenggal cerita yang masih kosongdan aku harus memulainya sendiri. kisah ini tak tau akan menjadi apa? Maaf karna aku telah menggores kejelekan “
From: your ugly friend
Air mataku menepi, aku tersedu-sedan. Ku kira ini cerpen yang sedang ia buat. Hatiku luluh, betapa kejamnya ku yang membiarkannya sendiri, yang menghiraukan penjelasannya, aku kembali tersedu-sedan mengingat memori lalu. Kumasukkan kembali lembaran itu dan beranjak pergi dengan perasaan hati yang galau.
****
Di pagi hari yang cerah kulangkahkan kakiku perlahan saat menuruni anak tangga karna masih mengantuk. Samar-samar kulihat ditty sedang termenung melihat pemandangan didepan kamarnya. Akupun berjalan melewatinya. ia masih termenung, langkah ku semakin menjauh. Tapi ia masih tetap di posisinya. Aku berjalan dengan penuh harap ia memanggilku. Tiba-tiba “arin” teriaknya seraya berlari kecil menghampiriku. Kemudian ia menari-narik jilbabku “ kau mendahuluiku” katanya seraya memberikan lembaran kertas yang telah ku bac. Aku berpura-pura tidak tau, “ apa ini?” tanyaku. Ia hanya tersenyum dan menyodorkan jari kelingkingnya “ Friend” katanya meminta jawaban “ to The End” lanjutku sambil menyatukan kelingking kami. Pagi itu ku temukan beribu-ribu kebahagian, bahkan lebih!!!!
Oleh: melinda_midah

*hadiah dari lomba cerpen ini.....bukunya Andrea Hirata (padang bulan) sayangnya aku udah punya ho' >_<

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Better Than Love

Ini lagunya Sinna Sherina Munaf, liriknya dalem banget ^^. blogger tau film "Petualangan Serina"? ya...di film itu namanya Sherina M. Darmawan..... "M"nya apa? tau gak? M-nya itu "MELINDA"( haha...jangan percaya!!!). aku nge-fans sama Sherina. dia hebat banget, waktu umurnya masih sangat dini, doi udah nyanyi bareng Westlife (bisa dibilang boyband yang pada zamannya lagi naik daun). semua lagunya okok banget...temasuk yang satu ini :) Seemed impossible, seemed absurd I didn’t even know you before Kept my distance, closing in I don’t mind caressing your skin What did you say, what did you do? Somehow i feel i’m enchanted by you Flying high on a mountain high Suddenly you look as bright as the sky Something old, something new Something i didn’t thought could be true Have I forgotten or have I never Felt like this as light as a feather Not interested in love, but i’m attracted to you I hope that you feel the same way too A little too fast b

posisi bayi melintang, plasenta previa, terlilit tali pusat, tapi bisa lahiran normal?

Bismillah, kita mulai aja ya ceritanya, mumpung baby Nala sedang tidur nih hihi. Sebelumnya, apa kabar para pengantin baru, bumil atau siapapun yg baca postingan ini. Sebenarnya ini lebih ke sharing pengalaman sebagai pengantin baru yg kemudian hamil dan melahirkan. Btw, buat kamu yg pengantin baru dan belum dpt momongan jangan khawatir dan terburu-buru pingin cepet punya momongan ya, jrk normal nikah ke hamil itu maksimalnya 1 thn koq, kalo lebih dari itu tpi blm hamil jg baru cek ke dokter ya. jadi inget dlu tiap tgl mens deg2an karna takut haid wkwk, maklum dlu rasanya mau cepet2 aja. apalagi liat temen2 yg nikahnya gak jauh beda sama kita dan lgsg dikasih "titipan" olehNya, dan tiap tahu kalo haid lgsg agak kecewa gitu rasanya, ada yg gini juga ga? Toss kita sama hihihi. Tapi ternyata ketika sudah hamil, hal itu tidak semudah pertanyaan "kapan?" dari orang-orang sekitar, pokoknya selagi belum "dititipkan" nikmatin pacaran berdua dulu sama suami ya

Persalinan lancar berkah doa asmaul husna

Sorry too late to post hihi,  now day nala lg kuat bgt nennya dan mulai gak mau ditaro di kasur meskipun udh ngantuk wkwkw. Doa kan semoga aku dan nala sehat terus ya,  biar bisa berbagi cerita di blog sebisa mungkin hihi. Bismillah, lanjut ke cerita persalinan. Seperti yang aku ceritakan di postingan sebelumnya,  di usia kandungan 38 weeks aku mulai merasakan mulas. Awalnya gak ada pikiran bahwa itu adalah awal mula kontraksi. apalagi semalam aku memang makan makanan pedas, wajar saja kalo pagi ini perut mules banget rasanya. ketika ke toilet setelah MCK ada lendir darah yang keluar. Setahuku itu adalah salah satu hal yang menandakan dekatnya waktu persalinan. Meski perkiraan dokter HPLnya pertengahan november, tapi hari itu juga tgl 2 november aku lgsg periksa. Pagi itu rasa mulas masih nggak seberapa, muncul hilang dengan jarak yang nggak begitu dekat. "oh kontraksi gini doang toh, kaya sakit diare" gumamku dalam hati. (Ternyata tidak semudah itu fergusooo) Drama di mulai