kemarin aku habis nonton vlognya gitasav, suka aja nonton blog influencer kayak dia karena seru, lucu, dan buat tambah wawasan juga. di video beropininnya kali ini dia bahas tentang salah satu anggota k-pop yang meninggal. isi videonya sih lebih ke menyemangati orang-orang buat gak lose hope dan penting nya curhat ke orang lain, oia satu lagi dia juga menyampaikan bahwa sikap kita harus peka terhadap lingkungan/temen yang keliatan lagi depresii.
aku sih udah gak heran mendengar berita tentang "mengakhiri hidup" di negara korea atau negara-negara yang mayoritas penduduknya tidak beragama. dulu sempat membaca artikel Asma Nadia tentang angka kematian yang tiap tahunnya bertambah di negara tersebut, kebanyakan penyebabnya adalah karena "mengakhiri hidup". mungkin itu titik akhir dari kurangnya rasa percaya diri seseorang dan gak ada "pegangan" lain lagi selain dirinya sendiri.
kali ini aku ingin menambahkan sedikit opini gita dengan tidak mengurangi respect aku terhadap semua prespectivenya. di videonya dia sempat bilang bahwasanya "kalo bicara sama Tuhan lo gak dapet immediate response. tapi beda kalo lo bicara sama temen dan orang tua, lo bakal langsung dapet response" mungkin maksud gita adalah berbicara/curhat sama orang itu perlu untuk sekedar limpahin perasaan dan nangis sesegukan misalnya.
tapi menurutku keyakinan kita sama Allah itu yang harus dikedepankan. kalau lagi stress atau depresi umumnya orang yang beragama dia tiba-tiba langsung jadi lebih rajin ibadah, lebih sering baca Al-Quran misalnya, because that's can cure the pain gitu sih yang selama ini aku rasain, kayak ada ketenangan batin. terlepas dari itu, curhatan hati kita ke Allah tadi pasti langsung ada response yang nggak kasat mata. bisa tiba-tiba ada orang yang care lah yang bisa diajak curhat atau ada kejadian lain yang bikin kita bersyukur dan sedikit lupain masalah itu.
tapi vlog beropini gita kali ini lebih mempengaruhi banyak orang loh, bukan berarti yang sebelum-sebelumnya enggak ya hehe. terakhir aku lihat tembus sampai 1K komentar, biasanya gak sebanyak itu. kebanyakan dari mereka berterimakasih banget karena sudah ditenangkan pikirannya secara tidak langsung. proud of u kak git!
aku pribadi jarang banget cerita masalah "berat" (menurut ku) ke orang lain. aku tipikal yang ingin terlihat selalu baik-baik saja. di umur dua puluh tahun ke atas adalah masa-masa aku mengalami stress out so much, nggak seorangpun yang tau termasuk keluargaku sendiri waktu itu. jadilah aku lebih sering nangis (meskipum sebentar) sebelum tidur dan lebih rajin ibadah juga haha. mungkin Allah lagi kangen banget sama hambanya yang lalai ini sehingga dikasih masalah :'(. aku berfikir positive gitu aja, berprasangka baik sama Allah itu penting banget. satu lagi cara aku membunuh setiap rasa sakit dan kepedihan atas segala hal yaitu dengan menyibukan diri dan ikut kegiatan atau melakukan suatu hal yang bikin capek seharian, jadi malamnya bisa langsung tidur karena lelah tanpa memikirkan apapun sebelumnya.
then i can through that moment guys, yeaahh hamdalah. di umur 23 baru lah aku bisa lebih baik mengontrol perasaan gak berguna dan sesak itu. belajar sabar dan ikhlas atas segala ketetapanNya, karena gak setiap yang kita inginkan adalah yang terbaik. Allah sangat mengetahui apa yang kita butuhkan. menurutku lebih sulit memaafkan diri sendiri dari pada orang lain. mungkin itu salah satu yang menyebabkan orang "mengakhiri hidup" nya karena kecewa bukan pada orang lain saja tetapi lebih banyak kepada dirinya sendiri. jadi maafkan lah dirimu, nak! haha. setiap orang pasti melakukan kesalahan, tapi dia bisa belajar banyak hal juga dari kesalahannya.
وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (Al-Imron: 139)
Al quran pun sudah membahas hal ini. jadi, masih mau nangis terus? mengeluh di sosmed? dunia itu nggak keras, kita nya saja yang lembek!! masih banyak orang yang memiliki masalah lebih sulit dan rumit dari kita, hanya saja kadang mereka tidak memperlihatkannya. contoh nyatanya adalah palestina, mereka tetap survive meskipun nggak melihat titik terang untuk kemerdekaan nya sedikitpun selama bertahun-tahun. lah kita mau menyerah gitu aja? "matahari gak akan bakal terbit hanya karena kamu enggan menjalani hari esok" gitu kutipan yang aku dapat dari sebuah novel. keep moving forward, let's fighting together!!!
Comments
Post a Comment