Ini adalah buku-buku bersejarah yang masih kusimpan sampai sekarang.
Tepat
tanggal 7 february, pembagian raport. Hari-hari
sebelumnya terlihat ada tanduk besar yang tiba-tiba muncul dan menghilang di
kepala midah. Jika diperhatikan dengan seksama ternyata ada angka satu yang
besinar semriwing diatas kepalanya malu-malu menampakkan cahaya sinarnya.Lalu muncul
juga dua tanduk mungil diatas kepala nda, bersinar, berkelap-kelip seperti
kunang-kunang. Tapi pada saat dia marah, waspadalah, karena sewaktu-waktu
tanduk mungil itu akan berubah menjadi tanduk iblis yang menakutkan. Merah menyala-nyala
begai kobaran api yang berkobar di panasnya bara-bara.
Ternyata
tanuk-tanduk itu adalah suatu pertanda untuk midah dan nda. Di tanggal 7 itu
mereka mendapatkan ranking sesuai dengan tanduk bermunculan itu, seakan-akan
tanduk itu menjadi sinyal-sinyal mereka. Tapi tiba-tiba kedua tanduk di kepala
nda terkapar lemas dan tak berdiri tegak karena inangnya tak datang. Seketika tanduk
nda mengeluarkan asap dan berbunyi seperti cerobong kereta api “tut...tut...tut”.
ia kembali berdiri dengan gagahnya karna midah mendapatkan harta karun berupa
kamus munawir yang besar melebihi tubuhnya. Tanduk midah tercengang kaget,
hingga tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya yang akan terjatuh.
Kesenangan itu mereka rasakan
bersama. Karna sahabat akan bahagia bila sahabatnya berbahagia. Saat mereka
salinh memegang harta karun nan besar itu, tak sengaja tanduk-tanduk di kepala
mereka saling berpandang mata. Saling mengerlingkan mata dengan genitnya,
tersenyum-senyum malu dan berubah menjadi kemerahan. Berdebar-debar tak karuan,
lalu berpegangan.
Midah
dan nda yang ingin membawa kamus itu kesusahan karna tanduk mereka tak mau
dipisahkan. Benjolan-benjolan merah bermunculan nakal dikeapala mereka yang
saling beradu. Burung-burung kecil bercicat-cuit ria mengelilingi kepala yang mulai terasa pusing. Namun tanduk-tanduk
itu seperti sibuk sendiri tak memedulikan kepala yang telah di tumpangi.
Dengan
susah payah mereka berdua melepaskan tanduk-tanduk menyebalkan itu yang kini
tengah terjerat dalam benang-benang cinta yang dirajut dengan kencang, terus
menerus menarik dengan sekuat tenaga dan akhirnya terlepas. Tanduk-tanduk mulai
marah memerah, menunjukan gigi taringnya yang tajam tapi tak setajam gigi
taring midah. Akhirnya midah dan tanduk-tanduk itu memamerkan gigi taring
mereka yang bisa mengundang suara aungan jika serigala melihatnya, terus
memamerkan gigi-gigi itu dengan bangga.
Malaikat
nda yang sejak tadi hanya terdiam kini beraksi menenagkan suasana yang mulai
ricuh oleh gemertakan gigi tersebut. Lalu nda tersenyum manis meluluhkan hati
para tanduk-tanduk. Keajaiban terjadi, para tanduk pergi dengan senang hati .
midah yang sedari taid menampkan gigi-gigi angkernya tersenyum senang,
sumringah manis dan hari itu menjadi hari yang indah tak terperi
Comments
Post a Comment