Skip to main content

Remember This

siapa sangka? nadia anak paling pendiam di kelas, hanya mau bicara ketika di tanya. dia sedang menulis sebuah novel fantasi. aku tahu ini tadi siang waktu dia mengikuti IQ club, sebuah club jurnalistik yang sudah ada sejak aku menjabat sebagai pengurus. sekarang aku sedang menggenggam bukunya, dan dari cara ia menyampaikan ceritanya. setiap kalimatnya begitu enak di baca, seperti sedang membaca novel terjemahan dan ini sangat bagus untuk level seumurannya. tadi setelah belajar malam kami sedikit mengobrol dan ternyata anak ini begitu asyik diajak berbincang. kami mengobrol seputar harry potter mulai dari hal remeh temeh sampai kekaguman yang tak bisa diungkapkan. anak ini memang menakjubkan, aku baru menemukan anak seperti ini di kelas 2 D.

nadia mengingatkanku pada midah, nadia adalah midah masa Mts, tidak banyak bicara namun mengagumkan. tidak muluk-muluk namun mengerjakan. midah yang tumbuh dewasa memang 80% sangat berbeda namun aku tidak bisa menguncupkan bunga yang sedang mekar.

sekarang, kenapa tidak sedikit pun aku meneruskan tulisan lagi? kenapa begitu mudah aku menyerah? mengapa begitu mudah aku kalah dengan kemalasan ini?

seharusnya aku ingat, otak kanan baru otak kiri. itu yang sering aku ucapkan di IQ club. "gunakan otak kanan yang secara spontanitas kamu dapat menulis dan ketika tulisan mu selesai gunakanlah otak kiri mu untuk mempertimbangkan setiap kalimatnya " 
kenapa aku begitu munafik untuk tidak terus menulis dengan spontanitas, kenapa aku selalu ingin tulisan ku itu perfect?

kenapa aku selalu saja mempunyai rasa percaya diri yang berlebihan "IQ club itu sudah ada sejak saya pengurus, dulu yang menjadi pengajarnya adalah ust. falah yang sudah menerbitkan 3 buku. dan insya Allah pengajarnya yang sekarang akan menjadi penulis begitu juga anggotanya"anak-anak hanya menganggapinya dengan tertawa dan bertepuk tangan.

postingan ini untuk mengingatkan, menulis itu perjuangan!!! menulis itu berarti jarang tidur," kalau sebagian waktumu lebih banyak dihabiskan dengan tidur, itu artinya kamu bukan penulis tapi tukang tidur" kata-kata felix siaw ini memang benar

aku menulis sehari mungkin hanya 3 jam dan itu setengah-setengah. sekarang aku berkaca pada anak yang sedang berjuang menulis, pada teman yang tetap menulis dan pada orang yang sudah menerbitkan buku-bukunya.

Comments

Popular posts from this blog

Children of Heaven

blogger kamu harus tau anak-anak didik ku, bulan ini adalah bulan terakhir aku menjadi wali kelas 1 H. karena aku tipe orang yang enggak mau melewatkan waktu begitu aja. anak-anak didik ku harus mejeng juga di blog ini haha :D so chekidot

posisi bayi melintang, plasenta previa, terlilit tali pusat, tapi bisa lahiran normal?

Bismillah, kita mulai aja ya ceritanya, mumpung baby Nala sedang tidur nih hihi. Sebelumnya, apa kabar para pengantin baru, bumil atau siapapun yg baca postingan ini. Sebenarnya ini lebih ke sharing pengalaman sebagai pengantin baru yg kemudian hamil dan melahirkan. Btw, buat kamu yg pengantin baru dan belum dpt momongan jangan khawatir dan terburu-buru pingin cepet punya momongan ya, jrk normal nikah ke hamil itu maksimalnya 1 thn koq, kalo lebih dari itu tpi blm hamil jg baru cek ke dokter ya. jadi inget dlu tiap tgl mens deg2an karna takut haid wkwk, maklum dlu rasanya mau cepet2 aja. apalagi liat temen2 yg nikahnya gak jauh beda sama kita dan lgsg dikasih "titipan" olehNya, dan tiap tahu kalo haid lgsg agak kecewa gitu rasanya, ada yg gini juga ga? Toss kita sama hihihi. Tapi ternyata ketika sudah hamil, hal itu tidak semudah pertanyaan "kapan?" dari orang-orang sekitar, pokoknya selagi belum "dititipkan" nikmatin pacaran berdua dulu sama suami ya...

Ummul Quro 20 Tahun

beberapa hari sebelum opening Milad UQI 20 tahun, aku ditugaskan membuat tulisan yang nantinya akan dibacakan oleh kyai. tapi tulisan ini sepertinya tidak layak. al-hasil tidak jadi dibacakan, tapi tetap semangat nulis donk (--,)9. so aku baru nemu lagi tulisan ini di folder catatan, lumayan buat menuhin blog. so chekidot..... 2 0 tahun   sudah Ummul Quro berdiri. Setiap kami berjalan melewati bangunan Pesantren, hati kami terus mengucapkan syukur. Masjid, ruang kelas, asrama, gedung serba guna, mengingatkan kami pada setiap cucuran keringat yang berjatuhan dan rasa malu yang terasa hingga ubun-ubun, ketika kami mengetuk pintu hati para donatur dari rumah ke rumah. Bermodalkan uang   250.000 yang kami dapatkan, peletakan batu pertama dilakukan. Pada tanggal 21 juni 1993 bertepatan dengan 1 Muharram 1413, Pesantren Ummul Quro Al-Islami resmi didirikan. Kami ingat, di tahun pertama sebuah masjid dibangun di tengah tanah hibah dan rumah sederhana berdiri di depannya, tercatat s...