Semoga kau baca ya, untuk tuan yang bilang setiap anak "bragajula" butuh rangkulan. Yap aku sangat setuju dengan hal tersebut, tapi di rapat redaksi kali ini aku nggak mau debat panjang masalah siapa yang berhak di rekrut atau tidak. Well waktu menunjukkan pukul 14.00, kita belum sembahyang, mau memotong pembicaraan pun rasanya tidak sopan, sedangkan kau terus mengajari bagaimana menghadapi anak-anak itu. Tau kah? Sudah hampir 5 tahun aku di keredakturan ini dan membimbing anak-anak, aku perempuan, mereka pun, kami sama-sama perempuan, yang hakikatnya memiliki perasaan yang sama. Saya sangat mendengarkan penjelasan panjang lebar yang kau utarakan, sebuah masukan yang baik dan sangat membangun, terimakasih. tapi saya tidak sempat menyampaikan ini, jadi tolong di baca baik-baik.
Kau itu laki-laki, mungkin kaum adam terkadang tidak paham. Ketika ada sebuah organisasi yang didalamnya melibatkan perempuan dan laki-laki. si anggota perempuan cenderung lebih merasa "takut" pada pembimbing perempuan juga, sedangkan ketika ada pembimbing laki-laki disana mereka akan merasa terlindungi dan bebas untuk berbicara. Sama seperti anak perempuan, ketika dimarahi oleh ibunya, ia akan berlindung dibalik punggung ayahnya, bukan begitu kenyataan nya? Selama ini anak-anak mungkin membenci saya yang penuh dengan peraturan dan larangan, karna hakikatnya disiplin yang ada untuk mereka adalah ranah saya, saya bertanggung jawab sepenuhnya atas mereka, sedangkan kau tidak.
Bukannya tidak merangkul mereka, atau hanya memilih anak-anak baik saja. sepenuhnya saya percaya kalau mereka sudah terpilih itu artinya mereka memiliki skill jurnalistik yang lebih ketimbang anak-anak lain, tapi sekali saja mereka melanggar dan sudah saya peringatkan lalu mengecewakan lagi, saya tidak akan sungkan-sungkan untuk bersikap tegas, sangat tegas! Mungkin kau selalu dapat laporan yang tidak baik tentang cara saya membimbing mereka, ya memang begitulah saya di mata mereka!
Saya pernah menyampaikan ke anak-anak bahwa "setiap perusahaan pasti akan merekrut pegawai yang baik" seharusnya mereka mencerna dengan baik, kalau mereka telah terpilih berarti mereka termasuk dalam kategori karyawan yang dipercaya akan bekerja dengan baik, kenyataannya mereka malah? Ah sudahlah tuan pemred pun tadi sudah merunduk nggak bisa ngomong wkwk. Karna dia juga suka kena semprot kalo ada anak-anak perempuan yang minjem kamera dengan mudahnya, atau manggil "abang" ewwhh, aku dengan tidak segan akan bilang " ust yang wibawa apa blabla" dilanjutin lagi dengan kalimat mujarab "tau nggak sih anakk Putri itu pernah bilang gini, minjem kamera ke ust "ini aja" beliau mah gampang" what the maksud dengan perkataan "gampang" menurut anak-anak itu -_-. Nggak lain, nggak bukan kayak dimanfaatin kan? Semenjak itu pak pemred sedikit terbuka fikiran nya dan mulai bersikap tegas pada anak Putri haha.
Sudahlah ya, semoga kau mulai memahami maksud saya berfikiran demikian. Sebagaimana pak pemred yang juga sudah paham.
Comments
Post a Comment