Di postingan pertama blog ini aku pernah cerita tentang keluarga ku, salah satunya Ade bungsu ku, mulya. Dia dulu sangat nurut dan selalu membela kaka nya, aku, kalo lagi dimarahin atau dijailin sama teteh atau abang. Tapi semenjak masuk TK hal itu malah jadi boomerang buat ku, dia merasa aku ini terlalu "manja" ke mamah dan disitu awal mula ketidakakuran kami wkwk. Selama di rumah, setiap pulang liburan, dan ketika dia kesal dengan ku, kata-kata mujarab yang akan dia lontarkan adalah "udah teteh di pondok aja, awas aja kalo teteh pulang dede kunci pintunya" habis itu muncul drama-drama lainnya. Jadilah aku ini kaka yang tidak berwibawa di matanya wkwk.
Tahun ini dia masuk pesantren, di pondok dia mulai sedikit nurut, kenapa aku bilang sedikit? Karna kalau aku Kasih nasehat dia layaknya anak-anak yang iya-iya saja dengan air muka yang nggak merhatiin -_-. Tapi, kemarin aku ngobrol-ngobrol sama dia "dede kalo ada acara-acara duduknya di depan atau belakang" dia jawab "belakang" sambil terus menikmati makannya. Sebagai seorang kaka yang baik, aku kasih nasehat lain kali harus duduk didepan, seperti biasa dia pasang muka yang iya-iya aja biar cepet. Ternyata, ketika seminar esl, aku liat dia duduk paling depan, benar-benar paling depan dan satu lagi waktu belanja ke alf* aku nawarin dia "de, gak beli chiki?" dia jawab "kan kata teteh gak boleh sering-sering makan ciki nanti bikin bodoh soalnya banyak mecinnya" sambil milih-milih jajanan biskuit. disitu aku langsung berfikir "ooohh ini anak meskipun iya-iya aja biar cepet, sebenernya dia dengerin dan cerna kata-kata kita ya" 😂😂😂
Udah itu aja cerita nya, semoga dia sampai gede seperti itu ya, nurut meskipun kayak nggak nurut. I love u so much dee 😘
Comments
Post a Comment