Random banget mau nulis apa,
kebetulan bulan –bulan ini banyak kegiatan. Sekarang bukan lagi menjalani hari
tapi berlari mengejar waktu yang terasa begitu cepat. Sudah mulai PSB lagi,
mulai cari beasiwa dan kuliah, berkutat dengan tulisan. April sukses membuatku menangis berulang
kali. Mulai dari nyasar cari univ persada, sendirian di Jakarta timur dengan
tas besar yang di tenteng, maklum baru pulang dari Palembang. Seharian itu hati
serasa dikuasai sama setan, menggerutu tak karuan. Belum lagi beberapa berkas
tertinggal di pesantren, lengkap sudah penderitaan ku. Sampai pondok dihadapi
dengan masalah anak-anak, mulai mengejar pelajaran yang beberapa hari aku
tinggalkan. Besoknya pergi ke UT, masih sama, tidak tau jalan. Rasanya mau
berteriak dan menangis. Tapi aku selalu yakin dengan mengatakan (Melinda wanita perkasa banget pake Zzz
*sambil pamer otot) jadi jalan aja walau gak tau jalan, bertanya kesekitar
pedagang atau tukang ojeg yang ada. Miris, seorang gadis menyusuri jalan
sendirian. But, its fine I am alone and usually alone haha :D.
Herankan, kenapa aku mau pergi ke
jaktim Cuma untuk ngasih berkas beasiswa jepang yang jauh dari harapan. Satu,
faktor nya orang tua, mereka percaya banget aku bisa lulus, memberikan harapan
yang berlebihan, walaupun rasanya tertekan banget di gituin -_-. Melihat
sekeliling kantor registrasi saja sudah membuat ku ciut, hampir semuanya
bermata empat, sipit. Yah cirri-ciri orang pintar lah. Walaupun dengan jengkel
aku menuruti perintah mereka, setidak nya mereka senang dan aku sengsara mhheee
*bercanda. Beruntung mempunyai orang tua yang mendukung, aku pun tidak ingin
menyia-nyiakan kesempatan besar itu apalagi ketika membaca pesan dari orang tua
ku yang menyanyat hati, orang tua ku benar-benar menaruh harapan besar, oke
keep fighting. Sekarang tinggal berlatih
untuk persiapan ujian di bulan mei.
Univ kedua UT, kenapa aku memilih
UT walaupun rasa nya ragu. Universitass terbuka bagiku adalah universitas untuk
orang-orang yang mandiri dan semangat belajar otodidak dari modul yang ada.
Dari sekian kampus bogor yang aku sesuaikan dengan jadwal mengajar, ada
beberapa yang menjadi list sasaran. Aku tidak mencari kampus dengan
akreditasinya saja tapi juga melihat jam kuliahnya dan yang terpenting adalah
apakah kampus itu ter-DIKTI. Ada beberapa kampus yang tidak jauh dari pondok
berakreditasi A, tapi setelah di cek di web DIKTI nama kampus itu tidak
tertera. Wajar jika aku memilih UT, Yang sudah diakui kementrian Pendidikan dan
tidakmenggangu jadwal mengajarku.
Tapi entahlah biar waktu yang menjawab nasib ku, beasiswa
jepang itu masih tetap bersarang di otak ku. Sedangkan pemikiran buruk tentang
kuliah d UT mulai menghantui ku, aku takut berleha-leha karena harus belajar
otodidak, tidak ada pertemuan. Bayangkan saja, apa rasanya kuliah dengan belajar
sendirian. Semoga aku salah berasumsi, semoga bisa menjadi mahasiswi yang baik,
yang haus akan ilmu.amin
Aku yakin Allah tidak menyianyiakan usaha ku. Masalah mercu
buana itu sudah tidak usah di bahas lagi,
walaupun sudah di terima di fakultas Ekonomi, tapi orang tua kurang
setuju, ya sudah lah *sambil nyanyi lagu bondan :D haha
Sampai disini dulu nulisnya, beberapa menit lagi bel masuk
jam ke 5. Sampai jumpa di hari-hari menakjubkan selanjutnya.
Comments
Post a Comment