Skip to main content

Persalinan lancar berkah doa asmaul husna

Sorry too late to post hihi,  now day nala lg kuat bgt nennya dan mulai gak mau ditaro di kasur meskipun udh ngantuk wkwkw. Doa kan semoga aku dan nala sehat terus ya,  biar bisa berbagi cerita di blog sebisa mungkin hihi. Bismillah, lanjut ke cerita persalinan. Seperti yang aku ceritakan di postingan sebelumnya,  di usia kandungan 38 weeks aku mulai merasakan mulas. Awalnya gak ada pikiran bahwa itu adalah awal mula kontraksi. apalagi semalam aku memang makan makanan pedas, wajar saja kalo pagi ini perut mules banget rasanya. ketika ke toilet setelah MCK ada lendir darah yang keluar. Setahuku itu adalah salah satu hal yang menandakan dekatnya waktu persalinan. Meski perkiraan dokter HPLnya pertengahan november, tapi hari itu juga tgl 2 november aku lgsg periksa.

Pagi itu rasa mulas masih nggak seberapa, muncul hilang dengan jarak yang nggak begitu dekat. "oh kontraksi gini doang toh, kaya sakit diare" gumamku dalam hati. (Ternyata tidak semudah itu fergusooo) Drama di mulai ketika bidan memeriksa bagian vaginaku untuk memastikan pembukaannya. Ya Allah, rasanya tuhhh nggak enak banget. Reflek aku selalu gerak dan bidannya marah2 karena kesulitan kalo pasiennya gak rileks. Yah gimana ya, namanya juga baru pertama kali diperiksa pake jari begitu, pokoknya hal yg paling gak enak saat mau melahirkan itu kontraksi dan cek pembukaan, oia satu lagi proses DIJAHIT TANPA BIUS. Masya Allah, semoga rasa sakitnya bisa terganti dengan dijadikannya Nala anak yg sholehah, Aaamin. Setelah drama cek pembukaan yg hasilnya ternyata Nol alias belum ada pembukaan, akhirnya bidan menyuruhku untuk usg. malam harinya aku lgsg usg dan hasilnya bayiku terlilit 2 tali pusat.

Pagi dini hari suamiku pulang (maklum kami LDM), kontraksi yang sesungguhnya dimulai. Rasa mules yang belum pernah aku rasain sebelumnya terus melilit perutku, meskipun munculnya tidak terlalu sering. Sabtu pagi kami langsung periksa lagi, bayang2 cek pembukaan bikin aku trauma wkwk. dalam hati rileks-rileks dan segala macam doa aku panjatkan. Alhamdulillahnya pagi itu bidan yang bertugas sabar banget, tpi aku masih aja gak rileks wkwk. Hasilnya sudah pembukaan satu. Kamipun pulang dan istirahat di rumah. Selama dirumah, rasanya ingin bab terus tapi aku takut, takut yg keluar bayi wkwk. Malam jam 9 kami periksa lagi, padahal rasa mulasnya masih sama saja dengan sebelumnya dan jarak muncul hilangnya pun tidak terlalu sering, tapi kakak2 ku cerewet sekali di group wa "periksa lagi ih, ntar lahiran di rumah aja". KZL bangettt (semoga dibaca sama teteh ledot dan bang babun wkwk). Rasanya aku nggak mau periksa lagi, aku malesss bgt cek pembukaan huhuhuhu. Dan benar saja pembukaannya masih 1,5. "nanti kalo kontraksinya makin sering baru kesni lagi ya. ini ada yang mau lahiran, kalo kamu nunggu disini takutnya trauma duluan. Rumahnya deket ini kan ya?" jelas bidan.

Pulang ke rumah aku mulai tak berdaya, untuk jalan-jalan agar pembukaan bertambah saja sulit. Aku memilih berbaring sembari dielus ataupun dipijit oleh suami. Kontraksi mulai sering terasa dan bertambah sakit, perutku malah terasa mual. Akupun muntah di dalam kamar,  padahal jarak kamar mandi hanya 3 langkah,  entah kenapa  seperti kembali merasakan morning sickness wkwkw. Suamiku dengan sigap membersihkan muntahan yang baunya naudzubillah. Aku tau padahal dia gak kuat bgt liat begituan,  selama hamil kalo aku muntah dia suka ikutan mual haha.  Tapi malam itu udo bersihin muntahan aku yg banyak bgt itu dengan segera, love u udo haha.

Setelah muntah,  aku putuskan untuk periksa lagi. Sebelumnya aku melow bgt,  aku minta maaf dlu sama mamah yg ekspresinya datar aja wkwk kayaknya kasian liat anaknya kesakitan, sebelumnya juga sudah mengirim kabar ke mertua agar didoakan + minta maaf juga (pokoknya banyak2 berdoa dan minta maaf ya gaes). Sesampai disana pukul 00.00 cek pembukaan lagi.  Alhamdulillah sudah pembukaan 4. Bidan menyuruhku berbaring menghadap kiri. Udo masih dengan setia mengelus maupun memijit-mijit punggungku. Tapi aku sempet kesel sama udo, istrinya lagi kesakitan bgt masih sempet-sempetnya bilang "sayang,  udo boleh sambil main hp gak mijitnya? Mau lihat twitter biar gak ngantuk" aku bls diam,  hpnya pun disimpannya. Sebenarnya aku kasian, pasti udo capek bgt habis perjalanan jauh banjarnegara-jogja-tangerang dan belum istirahat cukup (maklum lagi mules jadi sensi, catetan buat para suami jgn sambil main hp nemenin istrinya yg lagi kontraksi hebat wkwk) maafin aku udo huhu.

Selama kontraksi hebat aku hanya beristigfar dengan lirih sambil memanjatkan doa-doa asmaul husna dalam hati (Fyi, jgn teriak-teriak ya gaes nanti kehabisan tenaga buat mengejan) . Entah sudah pukul berapa,  kontraksi disertai rasa ingin mengejan mulai terasa, reflek aku mengejan dan mulailah pecah air ketuban dengan deras. "jangan mengejan bu,  tahan ya bu tahan" kata bidan.  Aku makin panik,  rasanya gak bisa ditahan.  Kayak lau itu sakit perut level diare dan mau bab udah sebentar lagi keluar tapi gak boleh dikeluarin (nah itu gmn deh rasanya?) masya Allah bahkan lebih dari itu rasanya. "jangan panik bu,  nanti bayinya ikutan stress" ujar bidan lagi.  Akhirnya aku tahan dengan tarik nafas panjang lalu dibuang perlahan.

Nggak lama dari itu pembukaan sepuluh. aku disuruh minum teh hangat sebelum mengejan, katanya sih untuk menambah energi.  Beberapa kali aku mengejan, kepala bayi masih belum terlihat tapi bidan terus memujiku "ibunya pintar ya mengejannya. iya bu begitu,  mengejannya dibawah ya" Aku kecapean,  lalu istirahat sejenak dan berbaring ke kiri. Sebelum memulai mengejan lagi aku membaca doa asmaul husna dalam hati. Bismillah, kepala bayi lgsg terlihat, tapi aku kehabisan nafas. Aku kembali menarik nafas panjang diiringi doa dalam hati "ayo bu cepat tarik nafasnya lagi kasian kepala bayinya kejepit nanti, iya bu pinter mengejan dibawah jgn dileher ya bu.  Bokongnya tahan dibawah jangan diangkat ya bu" intruksi bidan. Bismillah, Akupun mengejan dengan sekuattt tenaga. 

Tangerang 03 November 2019 Pukul 02.37, alhamdulillah bayiku terlahir dengan mudah dan selamat. Rasanya lega sekaliii mendengar suara tangis nala untuk yang pertama kalinya. Seketika semua rasa sakit terlupakan begitu saja.  Saat itu juga suamiku menangis,  baru pertama kali aku melihatnya menangis sedemikian rupa dalam waktu yang lama.  Udo masih saja menangis sampai mengadzani nala. Sedangkan aku,  aku gak menetaskan air mata sama sekali, meskipun hatiku rasanya nggak karuan. aku termenung cukup lama, sambil berfikir "ini aku masih hidupkan ya?" wkwk dan cuma bisa mengucap syukur berulang kali dalam hati. Pasalnya, aku terpaku dengan hasil usg di banjarnegara yang menunjukan plasenta sedikit menutup jalan lahir dan hasil usg terakhir malam kemarin yg menyatakan bayiku terlilitnya 2 tali pusat. Waktu di usg terakhir aku lupa bertanya ttg plasenta. Sebelum persalinan tadi bidan menanyakan hasil usg,  aku hanya menjawab bayinya terlilit tali pusat 2 tapi dokter gak menjelaskan letak plasenta. Alhamdulillah aku dan bidan yakin bisa melalui persalinan normal,  Allahpun meridhoiku untuk bisa melahirkan secara normal dan selamat. Alhamdulillah tsuma alhamdulillah, btw sebelum lahiran aku seconcern itu ttg keselamatan bukan karena hasil usg saja tapi juga karna aku habis baca postingan temen yg temennya meninggal pasca lahiran karena pendarahan hebat,  aku bahkan sempat menulis semacam wasiat/pesan takut-takut kalo ternyata aku meninggal nantinya huhu.

Ternyata tidak sampai disitu saja,  setelah proses persalinan yang tidak terlalu panjang bidan membersihkan sisa-sisa ari-ari yang masih menempel dirahimku menggunakan jemarinya,  bisa dibayangkan rasanya? Huhu lalu ia bersiap-siap menjahit bagian antara vagina dan bokongku, tadi ketika mengejan aku reflek mengangkat bokongku 2 kali, jadi ada dua sobekan katanya. Sebelum menjahit,  bidan sudah mewanti-wanti "tahan ya bu,  soalnya ini gak dibius. Jadi sakitnya akan terasa banget" selama dijahit aku cuma bisa ingat dosa sambil berdoa,  ya Allah semoga semua rasa sakit ini bisa tergantikan dengan dijadikannya Nala anak yang sholehah. Selesai dijahit alhamdulillah aku tidak sampai diberi infusan karena darah nifas yang keluar masih terbilang wajar. Udo tetap setia menemaniku sampai bidan membolehkanku untuk tidur, matanya masih terlihat basah dan bengkak. Dari jauh-jauh hari aku sudah berpesan sama udo,  cukup temani saja dan memijat-mijat punggungku.  Makanya udo gak banyak bicara selama proses persalinan. Selain itu aku juga berpesan padanya untuk mengenakan baju panjang khawatir kulit udo nanti tercakar/terluka, soalnya pengalaman dari cerita lahiran banyak yang suaminya dicakar2 atau dipukul2 wkwk. Nyatanya rasa sakitnya kontraksi malah bikin lemah dan gak ada tenaga lagi buat "nyakitin" orang lain. 

Selanjutnya aku mau sharing apa saja amalan ibadah yang aku lakukan selama hamil sampai melahirkan, kenapa cuma amalan ibadah? Karena jujur aku males banget olahraga guys,  aku tim bumil rebahan wkwk, kalian jangan ya hihi. Semoga sharing ini bukan termasuk riya, tapi niat membantu untuk ikhtiar teman-teman juga ya. Di bulan pertama, untuk mengaji satu lembar saja rasanya sulit sekali karena kondisi badan yang saking payahnya,  namun setelah itu aku selalu mengusahakan untuk membaca Al-Quran sesering/sebanyak mungkin. Aku usahakan untuk khatam Al-Quran sebanyak dan semampuku selama kehamilan. Berdoa diwaktu mustajab,  aku lebih sering berdoa ketika jumat sore setelah selesai membaca surat Al-kahfi, kalo di waktu tahajud sebangunnya aja, aku kebluk guys soalnya hahaha. Selanjutnya berdoa dengan asmaul husna,  ini sih yang paling menyentuh menurutku. Jadi,  waktu itu aku melihat postingan influencer ttg berdoa dengan asmaul husna,  biasanya aku berdoa hanya diawali dengan sholawat nabi seperti yang diajari kyaiku. Lalu aku mulai mencoba berdoa dengan asmaul husna disertai keyakinan dan prasangka baik terhadapNya. Setelah membaca pembuka doa (read: sholawat Nabi)  dan doa-doa pada umumnya kemudian aku akan membaca " ya Allah al-hafidz,  jagalah bayi dalam kandunganku, jauhkan ia dari hal-hal buruk dan membahayakannya. Ya Allah al fatah wal basith, bukakan dan lapangkanlah jalan lahir untuk bayiku kelak.  Ya Allah al qowi,  berikanlah kekuatan untukku saat mengejan kelak. Ya Allah al hasib,  berikanlah asi yang cukup untuk bayiku kelak. Ya Allah as-syafi berikanlah kesembuhan untuk segala sakit yng kurasa. Ya Allah al hadi, berikanlah petunjuk pada bayiku agar keluar saat ayahnya bisa menemaniku." dan seterusnya,  panjang guys kalo ditulis wkwk.  Dan doa-doa tersebut aku rapalkan dalam hati selama kontraksi sampai proses persalinan. Selain itu aku membaca surat al-fath semampuku seusai sholat dari saat mulai kontraksi. Oia,  aku juga diberi tips oleh mertuaku, aku disuruh membakar jeruk nipis yang kemudian dibelah,  lalu di oleskan ke bagian perut dan pinggang guna mempercepat pembukaan. Dari pembukaan satu aku coba hal itu dan benar saja setelah dioleskan kontraksi makin terasa sakit, lalu kulakukan lagi setelah periksa pembukaan 1,5, dan sebelum periksa pembukaan selanjutnya,  tenyata manjur guys aku langsung pembukaan 4 tengah malam itu.  Proses pembukaan 4 ke 10 pun hanya menghabiskan waktu 2-+ jam, pastinya berkat doa-doa dengan asmaul husna juga. Masya Allah wal hamdulillah..

Sekian ceritaku tentang proses persalinan, proses yang begitu sakral, wahnan ala wahnin pokoknya.  Gak akan terlupakan sama sekali indahnya pertemuan seorang calon ibu dan bayinya. Puji syukur hanya tercurahkan kepada mu ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,  terima kasih atas segala kemudahan, keselamatan dan kenikmatan yang telah Engkau berikan kepada hamba.

Semangat untuk semua bumillllll, jaga kesehatan, bahagia terus dan selalu berprasangka baik padaNya ya. Love u all, kiss from Nala 😘


nala di usia 3 hari 

bunda dan Nala, belum ada foto bertiga sama ayah guys.. 

Comments

Popular posts from this blog

Better Than Love

Ini lagunya Sinna Sherina Munaf, liriknya dalem banget ^^. blogger tau film "Petualangan Serina"? ya...di film itu namanya Sherina M. Darmawan..... "M"nya apa? tau gak? M-nya itu "MELINDA"( haha...jangan percaya!!!). aku nge-fans sama Sherina. dia hebat banget, waktu umurnya masih sangat dini, doi udah nyanyi bareng Westlife (bisa dibilang boyband yang pada zamannya lagi naik daun). semua lagunya okok banget...temasuk yang satu ini :) Seemed impossible, seemed absurd I didn’t even know you before Kept my distance, closing in I don’t mind caressing your skin What did you say, what did you do? Somehow i feel i’m enchanted by you Flying high on a mountain high Suddenly you look as bright as the sky Something old, something new Something i didn’t thought could be true Have I forgotten or have I never Felt like this as light as a feather Not interested in love, but i’m attracted to you I hope that you feel the same way too A little too fast b

posisi bayi melintang, plasenta previa, terlilit tali pusat, tapi bisa lahiran normal?

Bismillah, kita mulai aja ya ceritanya, mumpung baby Nala sedang tidur nih hihi. Sebelumnya, apa kabar para pengantin baru, bumil atau siapapun yg baca postingan ini. Sebenarnya ini lebih ke sharing pengalaman sebagai pengantin baru yg kemudian hamil dan melahirkan. Btw, buat kamu yg pengantin baru dan belum dpt momongan jangan khawatir dan terburu-buru pingin cepet punya momongan ya, jrk normal nikah ke hamil itu maksimalnya 1 thn koq, kalo lebih dari itu tpi blm hamil jg baru cek ke dokter ya. jadi inget dlu tiap tgl mens deg2an karna takut haid wkwk, maklum dlu rasanya mau cepet2 aja. apalagi liat temen2 yg nikahnya gak jauh beda sama kita dan lgsg dikasih "titipan" olehNya, dan tiap tahu kalo haid lgsg agak kecewa gitu rasanya, ada yg gini juga ga? Toss kita sama hihihi. Tapi ternyata ketika sudah hamil, hal itu tidak semudah pertanyaan "kapan?" dari orang-orang sekitar, pokoknya selagi belum "dititipkan" nikmatin pacaran berdua dulu sama suami ya