Sebelumnya aku pernah bahas tulisan ini disnapgram kalo nggak salah. Tapi sayang aja kalo nggak di tulis di blog hehe. Tulisan ini disadur dari snapgram wirda mansyur yang waktu itu aku baca. Dia bahas tentang obrloan papahnya dan seorang kerabat. Aku coba tulis ulang semampuku ya...
"Pada suatu siang di hari senin ada perkumpulan presiden, mentri, ulama dan petinggi-petinggi lainnya. Dipertengahan diskusi mereka, presiden sebagai tuan rumah mempersilahkan tamunya untuk mencicipi jamuannya. Ulama mengawali jamuannya dengan meminum secangkir teh, kemudian diikuti para tetamu lainnya. Tapi ada seorang mentri yang dengan sopan menolak jamuan di siang hari itu karna sedang puasa sunnah senin kamis. Lalu apa yang kamu fikirkan?" tanya ust. Yusuf mansyur ke kerabatnya
"Loh koq ulamanya gak puasa sunnah?" jawab kerabatnya heran.
"tamu yang berada disana pasti juga heran koq ulama nggak puasa sunnah, kalah sama mentri. Padahal nyatanya ulama tersebut sudah menjalani puasa daud puluhan tahun lamanya, sebagaimana kita ketahui puasa daud merupakan puasa selang hari, hari ini puasa-esok tidak dan begitu seterusnya. kebetulan dihari tersebut giliran waktu tidak puasanya." jelas ust. Yusuf mansyur
Udah mulai mengerutkan kening belum bacanya?
Bukan hanya dari kisah ini, aku juga lihat postingan salah satu akun da'wah melalui komik, nama akunnya kalau gak salah @hey.jong. di postingannya kali itu ia menggambarkan seorang pemuda yang sedang memborong komik, dari penampilannya terlihat jauhh sekali dengan orang sholeh pada umumnya.
Lalu di samping pemuda yang sedang excited membeli komik itu ada seseorang berjubah lengkap dengan peci dan sedikit jenggot di dagunya. Si laki-laki yang berpenampilan "sholeh" itu mencibir dengan raut wajah merasa paling benar "baca komik terus, Al-quran sudah dibaca belum?" kemudian gambar selanjutnya menampakan ada Al-quran di dalam tas pemuda penggila komik tersebut. Paham gak? Kalo udah paham ngangguk ya, baru lanjut baca lagi wkwkw
"Allah itu bagaimana prasangka hambanya" pernah dengar kalimat ini kan? Di kehidupan nyata prasangka buruk lebih banyak andil ketimbang yang baiknya. Entah itu untuk menilai orang lain atau dalam berdoa sekalipun. Makanya ada kalimat "tak kenal maka tak sayang" "don't judge a book from it's cover" dan kalimat lain sebagainya hahah. Dalam hal berdoa, kadang kita nggak yakin apakah doa seorang yang penuh dosa ini akan dikabulkan? apakah taubatnya akan di terima? Padahal ia berdoa pada Dzat yang maha pengampun dan tidak pernah mengecewakan sama sekali, tapi masih saja sempat-sempatnya meragu. Bukannya Allah menjawab doa dengan 3 kemungkinan? 1. doanya langsung dikabulkan, 2. Dikabulkan di waktu yang tepat (sabar coy), 3. Doanya jadi amal sholeh. Lah koq bahasnya jdi kemana-mana wkwk
Well, sebenernya postingan ini nampar aku banget yang lebih sering berprasangka buruk dari pada baiknya. Tapi semoga saja kita termasuk orang yang selalu berprasangka baik mulai dari sekarang dan seterusnya , Aaaminn. Gudnite all, have nice dream...
Comments
Post a Comment