Skip to main content

Pra Nikah

I don't know how to describe what i feel since i know that i am getting married next two weeks wkwkw. yg jelas sedih dan bahagia itu satu paket. Sedih karena harus meninggalkan pondok. Kebayang nggak sih hidup di pondok dari lulus SD-S1, dari umur 13 tahun sampai kepala dua, dari masih polos bgt,  lalu puber, sampai pada dewasa ini. ya sekitar 12 tahun lamanya aku tinggal di pondok dengan lingkungan yang amat sangat nyaman. Lebih dari itu, pondok udah kasih aku banyak pembelajaran tentang kehidupan, sedih akutuuu haha.

Selain hal diatas,  ada hal yang sekiranya bikin kamu (yg mau menikah) lebih sensitif dari biasanya.  I m not that kind of sentimental and tearful girl,  aku bukan tipe yg mudah terharu dan menitikan air mata untuk suatu hal. Bahkan kayanya jarang banget nangis haha.  Tapi since the day, semuanya berasa kayak lagi ngiris bawang,  bikin mata panas dan gak bisa nahan buat gak nangis. Contohnya, ketika menghadiri acara pernikahan teman awal desember lalu, tiba-tiba nangis aja gitu,  padahal bukan di moment ketika si pengantin sungkeman haha tapi pas lagi makan bakso dan dikira kepedesan -____-. Nangis terharu dan tetiba inget orang tua yang udah totalitas mempersiapkan pernikahanku nanti :"(,  belum lagi aku akan diboyong calmi (calon suami wkwk). Moment lainnya yaitu ketika maulidan,  tetiba sesegukan, rasanya pikiranku berubah jadi layar lebar yang memutar film kenangan masa-masa awal dipondok sampai sekarang haha (yg ini dramatis bgt yak), aku merasa pondok sudah banyak sekali berjasa untuk ku dan aku belum sempat membalas semuanya :"( (ini sih yg bikin sesegukan). malam itu terasa sekali bahwa perpisahan hanya tinggal menghitung hari. Rasanya kehidupanku akan banyak sekali yang berubah,  bukan cuma jadi istri orang,  tapi juga merantau,  bersosialisasi dengan orang baru dan ikut pindah-pindah dinas. Tapi kayaknya seruuu wkwk.  Wish me luck!!

Bahagianya adalaaaah org yg cuek-cuek aja dan gak pernah berfikir untuk nikah lebih dulu karena punya banyak kaka akhirnya menikah tahun ini wkwk. Bahagianya lagi,  bisa menikah dengan seseorang yang ternyata dulu tertulis namanya di buku curhat tahun 2012 wkwk,  orang yang aku selipkan namanya dalam doa di setiap makam para wali selama rihlah.  doanya bukan agar dijodohkan haha, tapi agar segera dipulihkan dari sakitnya karena dia gak bisa ikut kegiatan akhir yang ditunggu2 selama 6 tahun mondok. Waktu itu polos aja doain orang yang nggak kenal-kenal banget gegara baca blog dia yang curhat lagi dalam masa penyembuhan dan gak bisa ikut banyak kegiatan pondok. Dan yang paling membahagiakan kedua orang tua merestui dari awal perkenalan dan mendukung untuk segera menikah. Masya Allah,  aku bersyukur banget. Banyak hal yang sebenarnya gak aku pinta tapi dikasih begitu saja sama Allah sang maha pemurah. Begitulah sedih dan bahagia satu paket yang aku maksud. 

Fyi,  kalo kalian bertanya tentang persiapan akad dan resepsi, aku sama sekali tidak tahu dan paham 😂. Because i don't concern about the wedding party,  it's not because i don't care.  Tapi org tua ku yang urus sepenuhnya,  karena aku percaya mereka gak cuma memberikan yg terbaik tapi juga tahu mana yang lebih dibutuhkan. As u know, bahwa setiap perempuan memiliki pernikahan impiannya masing-masing dan itu nggak akan ada habisnya kalau aku menuruti kemauan. Jadi,  aku serahkan dan percayakan saja ke orang tuaku sepenuhnya.  Lalu persiapan apa saja sih yg aku lakukan pra nikah?

Karena aku gak concern about the party,  jadi aku lebih memikirkan rencana kegiatan ku nanti dan memilih untuk belajar aja.  Seperti baca-baca artikel/buku tentang pernikahan,  ikut group WA yang membahas tentang parenting,  follow akun ig ibu2 influencer, dan terkahir ikutan kelas bengkel diri, masih kurang banget belajarnya apalagi tentang urusan dapur hahah. Dari apa yang sedikit aku baca dan pelajari,  pada intinya menikah bukan cuma perkara hal-hal romantis yang sering kita temukan di drama korea atau cerita novel. Banyak hal pahit di dalam pernikahan yang nggak di gambarkan di film maupun buku. Yang aku pahami menikah bukan hanya tentang 2 orang yang saling jatuh cinta,  tapi juga tentang orang-orang yang mau berkorban dan berjuang.  Berkorban demi orang lain dan berjuang untuk menahan ego. Menikah adalah salah satu cara mendisiplinkan diri juga sepertinya,  karena akan ada perempuan yang bangun lebih pagi dari biasanya,  akan ada laki-laki yang lebih jarang main game dari biasanya.  So,  buat kamu yang merasa lelah karena tugas kuliah dan rasanya ingin cepat nikah saja, Itu salah besar!!  karena sesungguhnya pernikahan itu sepertinya nggak semudah bikin tugas kuliah haha. That's all yang mau share,  doakan ya semoga acara akad dan resepsiku nanti berkah dan lancar. Jangan lupa datang!!  Hahaha

Comments

  1. Replies
    1. Haha sudah melewati masa itu kan? Haha coba nabey sharing pasca nikahnya , biar ada sedikit gambaran buat aku yg baru bisa baca teorinya aja wkwkw

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Better Than Love

Ini lagunya Sinna Sherina Munaf, liriknya dalem banget ^^. blogger tau film "Petualangan Serina"? ya...di film itu namanya Sherina M. Darmawan..... "M"nya apa? tau gak? M-nya itu "MELINDA"( haha...jangan percaya!!!). aku nge-fans sama Sherina. dia hebat banget, waktu umurnya masih sangat dini, doi udah nyanyi bareng Westlife (bisa dibilang boyband yang pada zamannya lagi naik daun). semua lagunya okok banget...temasuk yang satu ini :) Seemed impossible, seemed absurd I didn’t even know you before Kept my distance, closing in I don’t mind caressing your skin What did you say, what did you do? Somehow i feel i’m enchanted by you Flying high on a mountain high Suddenly you look as bright as the sky Something old, something new Something i didn’t thought could be true Have I forgotten or have I never Felt like this as light as a feather Not interested in love, but i’m attracted to you I hope that you feel the same way too A little too fast b

Persalinan lancar berkah doa asmaul husna

Sorry too late to post hihi,  now day nala lg kuat bgt nennya dan mulai gak mau ditaro di kasur meskipun udh ngantuk wkwkw. Doa kan semoga aku dan nala sehat terus ya,  biar bisa berbagi cerita di blog sebisa mungkin hihi. Bismillah, lanjut ke cerita persalinan. Seperti yang aku ceritakan di postingan sebelumnya,  di usia kandungan 38 weeks aku mulai merasakan mulas. Awalnya gak ada pikiran bahwa itu adalah awal mula kontraksi. apalagi semalam aku memang makan makanan pedas, wajar saja kalo pagi ini perut mules banget rasanya. ketika ke toilet setelah MCK ada lendir darah yang keluar. Setahuku itu adalah salah satu hal yang menandakan dekatnya waktu persalinan. Meski perkiraan dokter HPLnya pertengahan november, tapi hari itu juga tgl 2 november aku lgsg periksa. Pagi itu rasa mulas masih nggak seberapa, muncul hilang dengan jarak yang nggak begitu dekat. "oh kontraksi gini doang toh, kaya sakit diare" gumamku dalam hati. (Ternyata tidak semudah itu fergusooo) Drama di mulai

posisi bayi melintang, plasenta previa, terlilit tali pusat, tapi bisa lahiran normal?

Bismillah, kita mulai aja ya ceritanya, mumpung baby Nala sedang tidur nih hihi. Sebelumnya, apa kabar para pengantin baru, bumil atau siapapun yg baca postingan ini. Sebenarnya ini lebih ke sharing pengalaman sebagai pengantin baru yg kemudian hamil dan melahirkan. Btw, buat kamu yg pengantin baru dan belum dpt momongan jangan khawatir dan terburu-buru pingin cepet punya momongan ya, jrk normal nikah ke hamil itu maksimalnya 1 thn koq, kalo lebih dari itu tpi blm hamil jg baru cek ke dokter ya. jadi inget dlu tiap tgl mens deg2an karna takut haid wkwk, maklum dlu rasanya mau cepet2 aja. apalagi liat temen2 yg nikahnya gak jauh beda sama kita dan lgsg dikasih "titipan" olehNya, dan tiap tahu kalo haid lgsg agak kecewa gitu rasanya, ada yg gini juga ga? Toss kita sama hihihi. Tapi ternyata ketika sudah hamil, hal itu tidak semudah pertanyaan "kapan?" dari orang-orang sekitar, pokoknya selagi belum "dititipkan" nikmatin pacaran berdua dulu sama suami ya