"untuk apa ada kenangan manis di masa muda, memangnya kamu
mau menceritakannya ke anak-anakmu nanti” katanya di ujung telepon. Aku tau kau
cemburu, nada suara mu meyakinkanku. Ah... kamu lucu, akui saja kau cemburu! cemburu
karna seseorang memberikan ku hadiah yang manis.
Kau salah tuan, tidak semua kenangan itu berupa barang.
Sebuah moment pun bisa menjadi kenangan yang begitu melekat di memorimu. Bahkan
hari ini aku masih ingat. tangan mu yang bergetar ketika meminjamkan buku, tatapan salah tingkah mu ketika berbicara. Garis-garis wajahmu pun sangat ku hapal.
Alismu yang tebal melengkuk dengan rapih dan membentuk ke arah hidung
mancung mu, Keduanya tidak bertemu tapi sangat serasi untuk membuatmu terlihat
tegas. di sekeliling kelopak matamu yang cekung ada garis hitam samar, kurasa mulai sekarang kau harus merubah kebiasaan tidur larutmu itu. Bulu matamu lebat
dan panjang, aku menyukai bulu matamu yang lentik, itu terlihat cantik ^^. Disekeliling pipimu ada beberapa bintik bekas
anak jerawat, sudah kusarankan untuk cuci muka setelah berkendara lama, tapi kau tetap saja nakal. mataku juga menangkap bulu-bulu kumis yang baru tumbuh di atas bibir kecilmu yang
tebal. Ku lihat warna bibirmu sedikit kehitaman, mungkin karna dulu kau pecandu rokok.
kau tau? tidak hanya itu, sms mu juga masih ku ingat. kurasa kau tidak
pernah membiarkan ku mengakhiri sms sekalipun. Jawaban “iyah” untuk moment
ketika aku mencak-mencak, ah kau begitu tau cara membuatku diam. ketika bulan ramadhan, kau benar-benar jarang sekali menghubungiku
waktu itu. Aku juga hapal sopan santun mu, setiap kali bertemu kau dekapkan
kedua tanganmu di depan dada. Ketika menasehatiku kau pelankan suara mu dan
terdengar sangat tenang. kau ingat? Keluh manja mu ketika lelah dengan semua
aktifitas dan gelak tawamu ketika malu karna aku lebih kuat dan tidak mengeluh
:D. Lagi-lagi kau salah tuan, semua yang ada pada dirimulah
kenangan itu!
tapi maaf, aku tidak bisa memberi kepastian, maaf aku selalu
marah dan sok pintar, Maaf akhir-akhir ini aku menuntut hal-hal yang tidak
penting, maaf untuk sifat kekanak-kanakanku yang membuatmu kesal. Tapi, ada
satu hal yang harus kau ingat tuan, aku tidak memilih siapapun disini! Entah
untuk mereka yang lebih hebat dan lebih memperjuangkan ku, entah untuk mereka
yang lebih dielu-elu kan oleh orang-orang di sekitarku. jika kau anggap ini rumit, terserah kau saja!
untuk mu, ku berikan dua pilihan. jika kau ingin menunggu, kubiarkan kau tetap
tinggal. Namun jika kau mulai bosan dan lelah, pergi saja sana.
Comments
Post a Comment