Aku sangat bersyukur karna Tuhan telah mempertemukan ku dengan peri kecil. Peri kecil pemilik tongkat ajaib, yang selalu mengabulkan segala permintaan. Sayap-sayap mungilnya membuat iri setiap pandangan. Suatu saat aku memintanya menjadi bunga matahari, maka ia berubah menjadi bunga itu. Bunga yang cepat mekar dan sangat indah, terlalu mempesona tepatnya. Ia lupa untuk menjadi dirinya lagi karna telah terpana oleh setiap sanjungan yang terucap dari semua orang.
Sekarang aku ingin ia kembali menjadi peri kecil walaupun tanpa tongkat ajaib. Asal kau tau, darinya kutemukan arti persahabatan dengan bibir yang terkatup dan kata-kata manis yang ia tulis untukku. Tapi kini bunga kuning itu keras kepala, ia berceloteh sepanjang hari, ini membuatku kesal. Sepertinya ia tak tau bahwa aku sangat merindukannya. Aku merindukannya sebagai peri kecil bukan bunga matahari keras kepala itu.
Apakah ada cara untuk mengubahnya kembali. Aku rindu peri kecilku dangan madu-madu yang kami ciptakan dari setiap kata. Berikanlah madu itu lagi walau hanya setetes karna aku tak membutuhkan suara mencak-mencak mu. Ku mohon bagaimana pun caranya agar aku bisa mengubahmu kembali dan tak akan pernah da lagi pemintaan macam-macam untuk tongkat ajaibmu atau pembocoran rahasia tentang pemuda itu. Sunngguh aku tak memerlukan tongkat ajaibmu. Aku hanya ingin kau kembali dan tetap menjadi peri kecilku.
Seterusnya kau hanya menjadi peri kecil dan aku tongkat ajaib yang akan mengabulkan segala permintaanmu, walaupun aku tak sesempurna tongkatmu. Tetaplah menjadi peri kecilku yang tak acuh, banyak diam atau jadi apa yang kau inginkan. Peri kecil yaitu sahabat, maukah kau peri?
Sekarang aku ingin ia kembali menjadi peri kecil walaupun tanpa tongkat ajaib. Asal kau tau, darinya kutemukan arti persahabatan dengan bibir yang terkatup dan kata-kata manis yang ia tulis untukku. Tapi kini bunga kuning itu keras kepala, ia berceloteh sepanjang hari, ini membuatku kesal. Sepertinya ia tak tau bahwa aku sangat merindukannya. Aku merindukannya sebagai peri kecil bukan bunga matahari keras kepala itu.
Apakah ada cara untuk mengubahnya kembali. Aku rindu peri kecilku dangan madu-madu yang kami ciptakan dari setiap kata. Berikanlah madu itu lagi walau hanya setetes karna aku tak membutuhkan suara mencak-mencak mu. Ku mohon bagaimana pun caranya agar aku bisa mengubahmu kembali dan tak akan pernah da lagi pemintaan macam-macam untuk tongkat ajaibmu atau pembocoran rahasia tentang pemuda itu. Sunngguh aku tak memerlukan tongkat ajaibmu. Aku hanya ingin kau kembali dan tetap menjadi peri kecilku.
Seterusnya kau hanya menjadi peri kecil dan aku tongkat ajaib yang akan mengabulkan segala permintaanmu, walaupun aku tak sesempurna tongkatmu. Tetaplah menjadi peri kecilku yang tak acuh, banyak diam atau jadi apa yang kau inginkan. Peri kecil yaitu sahabat, maukah kau peri?
Comments
Post a Comment