ini sebuah cerita tentang gadis biasa yang tak mengenal cinta, ia terlihat galak didepan lawan jenismya, ia lebih memilih menutup dirinya dari hati kaum adam, sampai akhirnya ia merasa kekosongan dan hal ini membuatnya membenci pertumbuhan, waktu dan perasaan
ketika banyak orang bertanya tentang perasaan yang sensitif itu...dia tak paham, karna memang sebelumnya tak pernah ada yang terlihat menunjukkan perasaan2 ganjil itu. mungkin memang tidak ada atau lebih tepatnya takut. ia berfikir, tidak ada pemuda yang menyayangi gadis pemarah, tidak ada pemuda yang menyayangi gadis angkuh.
ia terlalu berbahagia dengan teman-temannya hingga ia lupa bahwa perasaan cinta itu akan datang pada setiap gadis dewasa. perasaan itu perlahan-lahan mulai tumbuh dihati teman-temannya, tetapi tidak untuknya. mulailah masa-masa sulit yang ia rasakan, ketika teman-temannya mulai sibuk dengan perasaannya masing-masing. ia mencoba memahami dan mulai menjadi pendengar di setiap cerita-cerita temannya. dari semua kata yang diutarakan temannya, ia menyimpulkan bahwa perasaan itu adalah perasaan nomor satu didunia melebihi apa-apa.
Comments
Post a Comment