2 hari ini aku menghabiskan waktu bersama kinah dan maia. tgl3 kemarin, dia udah mulai mencari ilmu di sukabumi, pesantren lagi, disiplin lagi, semuanya harus dilakuin...dan yang paling berat (mungkin) harus gak kontekan sama si doi-nya. bukan cuma karna jarak jauh dan disiplin pesantren itu, tapi juga karena umii gak setuju kalau dia pacaran sama yang seumuran. setiap mau keluar dari rumah, umii selalu bilang ke dia " umii gak ridho, klo kamu ketemu sama dia". aku terkekeh "tenang umii, nda juga bakal jagain kinah, gak bakal ketemuan deh". kamipun beranjak
awalnya mau ke Ekalos...karna keasyikan ngobrol diangkot, mallnya kelewat alhasil kita ke BTM tujuan utama nonton Gerimis Mengundang. lagi-lagi 2 temanku ini masih sibuk mengobrol, sudah tau filmnya mulai diputar. sibuk sekali mereka, pasti ttg cowoknya yang ngambek (merepotkan sekali). film Gerimis mengundang ini lumayan seru dan agak lucu. si tokoh cowonya berbahasa malaysia. adegan yang paling aku suka ketika di tepi pantai malam-malam. si cewe nangis...lalu berkata " kamu gak tau rasanya....aku tuh kehilangan...kekosongan" yah sekiranya seperti itu. oia... inilah hasil jepretan sebelum filmnya di putar
|
@Bioskop | | | | |
nah setelah nonton...aku beranjak narik temen-temen buat ke gramed, dan ternyata di BTM "tidak ada gramedia" oh God....alhasil nganterin kinah belanja dan ikutan belanja juga. sekalian memburu Red-Beebil, ternyata red-Beebil itu sulit sekali dicari. pasti warna kuning adanya, kenapa gak warna merah ya? aku juga sempat berfoto dengan beebil imut di Strawberry walaupun akhirnya gak jadi beli hihihi
|
nda and beebil (sudah capek ini) | |
|
|
|
|
|
|
well pukul 17.00 kita mulai balik ke rumah karna selalu ingat pesan umi " jam 5 sore ya...pulangnya". seperti itulah. kalau mendengar setiap larangan dan peraturannya pasti kita ngerasa gondok atau kesal, tapi tidak untuk temanku yang cantik ini. siang itu aku belum paham maksud dari sikap umi yang over protektif banget. tapi malam harinya aku paham, ketika umi menangis di depan kinah.yah malam itu ketika aku mulai mengantuk, ketika itu pula temenku merasa hampa, karna lusa dia mulai pergi ke sukabumi. kusarankan agar ia sms si doi, tapi doi-nya belum membalas juga. akhirnya aku sms si doinya tanpa sepengetahuan, marah dan menyuruhnya menelpon. akhirnya mereka mulai berbicara di telpon. aku tau ketika itu, kinah menyembunyikan air matanya...aku tau ketika itu ia ingin bertemu...dan aku tau ketika itu ia sangat menghargai uminya.
malam makin larut, sakinah memberanikan diri berbicara pada umi. "inah mau ketemu dia mi...terakhir ja, cuma mau bertatap muka sebentar, setelah itu sudah." waktu yang menengangkan, umii diam saja...lama. lalu mengatakkan hal yang memang sudah bisa ditebak, dia tidak diizinkan, umii menangis karna tak tega. tapi beliau ibu yang tegas. dalam tangisannya terlihat rasa iba yang tak ditunjukkannya, sebenarnya ia mengerti perasaan si buah hati. namun karna memang mereka dari keluarga yang mengerti agama dan lingkungan yang islami. maka hal itu dilarang. aku sedih saat itu, aku tau doi-nya lelaki yang baik, walaupun terkadang nekat. tapi dia selalu menghargai keputusan temenku ini untuk tidak bertemu.
esok harinya...maia pulang lebih awal. aku menagih janji kinah untuk mengantarku ke Gramed di Ekalos. dan waktu itu juga Doi-nya sms ingin bertemu dengan ku di gang depan. aku abaikan saja. ternyata dia benar-benar datang untuk memberikan baju kenang-kenangan katanya. aku masih di Ekalos, masih menikmati buku-buku yang berjejeran, yang mulai protes karna belum ku lirik juga.
al hasil aku beranjak dari gramedia, tempat aku menemukan banyak ide untuk lomba novel itu. kinah mengajakku pulang, namun kami takut ia menunggu di gang depan (anak itu nekat sekali). alhasil mobil melewati gang depan kami beranjak ketempat lain ke "Kuntum Farmfield" tempat yang sangat rileks. disana kami berfoto banyak, menghabiskan waktu dengan mengobrol sampai akhirnya cowo itu minta ketemu. aku mengelak, tapi kinah mulai iba. akhirnya keputusannya aku menemui dia sendiri di depan gerbang, sekedar mengambil baju untuk kinah dan kembali lagi menemui kinah. tak ada acara dia melihat kinah sedikitpun...aku tak izinkan dan dia sangat mengerti itu, aku ingat kata-kata umi semalam.
ketika di rumah...tiba-tiba umi mendekatiku berbisik "tadi ketemu tidak" aku gelagapan. aku berusaha untuk rileks saja. memang pirasat orang tua sangat kuat sekali."itu mi...tadi dia kesini, tapi aku gak bolehin ketemu sama kinah" apakah aku berbohong? hufh...
cinta memang butuh pengorbanan, dari kisah mereka aku tau kesabaranku belum sampai pada batasnya. ketika seseorang saling mencintai tetapi dilarang. bagaimana rasanya? bertemu saja sangat jarang. tapi mereka masih tetap mencintai walaupn sudah jelas temanku ini tidak akan bersamanya. aku jadi sadar, ketika aku mencintai seseorang secara diam-diam dalam waktu yg cukup lama, ini belum apa-apa. rasa sakitnya tidak melebihi apa-apa. aku masih bisa tegar, aku masih bisa menjalani hidupku dengan semangat.terimakasih cinta...kau telah menumbuhkan rasa sabar ini.
well dari pada kita berlarut dalam kesedihan, ada beberapa event yang aku abadikan untuk temanku.... ^_^ postingan ini khusus buat kamu, yang selalu sabar, yang ada ketika aku bertengkar dengan midah, ketika aku sakit, ketika aku malas makan. dan kau mengajariku kesabaran dan cara menghormati orang tua
|
@frontofEkalos |
|
@kuntum |
|
@house |
Comments
Post a Comment